MIND ID Ambil Alih 20 Persen Saham Divestasi Vale Indonesia

Senin, 14 Oktober 2019 13:03 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Holding Pertambangan Indonesia atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) sepakat menandatangani perjanjian pendahuluan untuk mengambil alih 20 persen saham divestasi emiten berkode INCO atau PT Vale Indonesia Tbk. Kespakatan ini menjadi langkah awal kerja sama strategis antara dalam mengelola tambang strategis.

“Partisipasi MIND ID di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale lndonesia (Brazil) merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional," ujar CEO MIND ID Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019.

MIND ID dibentuk pada 27 November 2017 dengan menggunakan PT Indonesia Asahan Aluminimum (Persero) atau Inalum sebagai induk perusahaan. Holding ini menaungi 5 perusahaan industri tambang yaitu PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Timah Tbk. (TINS) dan PT Freeport Indonesia.

Adapun kesepakatan itu, sejalan dengan surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 1706/32/DJB/2019 tanggal 8 Oktober 2019. Dalam surat itu, Pemerintah Indonesia menunjuk Inalum sebagai perwakilannya dalam mengambil alih 20 persen saham Vale guna memenuhi kewajiban divestasinya.

Divestasi 20 persen saham Vale juga merupakan kewajiban dari amandemen Kontrak Karya (KK) pada 2014. Kontrak itu mengharuskan Vale mendivestasikan saham lima tahun setelah amandemen tersebut.

Advertising
Advertising

KK Vale akan berakhir di akhir 2025 dan dapat diubah atau diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai peraturan perundang undangan. Perjanjian ini selanjutnya akan diikuti beberapa perjanjian definitif utama.

Pemegang saham Vale saat ini antara lain Vale Canada Limited (VCL) sebesar 58,73 persen, Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) sebesar 20,09 persen dan publik sebesar 20,49 persen. Melalui kepemilikan 20 persen divestasi saham Vale, MIND ID memiliki akses terhadap salah satu cadangan dan sumberdaya nikel terbesar dan terbaik dunia.

Dalam keterangan itu juga menyebutkan bahwa akses kepada Vale bisa mengamankan pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel di Indonesia. Dalam hal ini, baik hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun hilirisasi industri nikel menjadi baterai kendaraan listrik.

Akses ini juga akan mempercepat program hilirisasi industri nikel domestik. Diharapkan ke depan, Vale bisa mendorong produksi produk berbasis nikel di hilir dengan nilai ekonomis 4-5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

30 menit lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

22 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

2 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

2 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

5 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

5 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

6 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya