Dua Pengusaha Asal RI Ini jadi Orang Asing Terkaya di Cina

Sabtu, 12 Oktober 2019 20:04 WIB

Tedy Djuhar (kiri) dan Elijah Widjaja. indocement.co.id (kiri) ; bussinessinsider.com.au

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pengusaha asal Indonesia menduduki peringkat teratas daftar orang asing terkaya di Cina versi Lexus-Hurun China 2019. Dua pengusaha Indonesia yakni Tedy Djuhar dan Elijah Widjaja tercatat masing-masing menempati peringkat pertama dan kedua orang asing terkaya di Cina.

Tedy Djuhar merupakan salah satu pendiri Salim Group yang kini tinggal di Fuzhou, Provinsi Fujian, memiliki harta kekayaan US$ 3,4 miliar atau sekitar Rp 48 triliun. Harta kekayaan bos Rong Qiao itu melonjak 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebagaimana hasil survei Lexus-Hurun.

Sementara itu Elijah Widjaja menempati peringkat kedua daftar orang asing terkaya di Cina. Bos Bund Center yang kini tinggal di Shanghai tersebut memiliki harta senilai US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 38,2 triliun. Angka itu naik 3 persen dari tahun sebelumnya.

Bila ditotal, nilai kekayaan Tedy Djuhar dan Elijah Widjaja mencapai Rp 51,2 triliun. Keduanya mengalahkan enam orang asing lainnya yang juga sama-sama mencari peruntungan di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu.

Adapun Kieu Hoang yang berasal dari Vietnam dan tinggal di Shanghai menempati peringkat ketiga dengan nilai kekayaan US$ 2 miliar setelah hartanya menyusut 42 persen. Ada juga Dan Friis dari Denmark yang tinggal di Beijing di peringkat keempat dengan total kekayaan US$ 1,1 miliar.

Advertising
Advertising

Berikutnya John Oyler dari Amerika Serikat yang tinggal di Beijing dengan nilai kekayaan US$ 1 miliar, Koh Tuck Lye dari Singapura yang tinggal Beijing dengan nilai kekayaan US$ 1 miliar. Ada juga Filip Sedic dari Bosnia yang tinggal di Shanghai dengan nilai kekayaan US$ 400 juta dan Grant Horsfield dari Afrika Selatan yang tinggal di Shanghai dengan nilai kekayaan US$ 310 juta.

Hurun dalam laporan tahunannya menyebutkan Cina dengan penduduk 1,4 miliar jiwa masih menjadi pasar potensial. Banyak perusahaan asing, termasuk Amazon, Uber, dan Best Buy yang gagal memanfaatkan pasar yang kompetitif ini. "Tetapi ada beberapa orang asing yang giat bekerja dan berhasil menjadi orang terkaya di Cina," seperti dikutip dari laporan tersebut.

Sebelumnya Hurun juga mengeluarkan daftar orang terkaya di Cina yang masih diduduki oleh pendiri Alibaba Jack Ma dengan nilai kekayaan tahun ini sekitar Rp 545,4 triliun.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

6 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

7 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

11 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

14 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya