Perang Dagang Mereda, Pekan Depan IHSG Diprediksi Positif

Sabtu, 12 Oktober 2019 11:35 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan depan diprediksi cerah akibat meredanya tensi perang dagang Cina-AS sehingga pergerakannya akan menguji target di 6.300.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan dalam sepekan terakhir, pergerakan IHSG dipengaruhi banyak sentimen. Adapun, dalam sepekan, IHSG berada di rentang 5.988 hingga 6.109. IHSG pun mencatatkan pertumbuhan tipis yakni sebesar 0,73 persen dan ditutup menguat ke 6.105 pada perdagangan Jumat 11 Oktober 2019.

Dalam sepekan terakhir, pergerakan IHSG cukup fluktuatif dan sempat menyentuh angka di bawah 6.000. "Kekhawatiran investor sempat terkerek naik akibat memanasnya tensi perang dagang Cina-AS," kata dia seperti dilansir Bisnis.com, Sabtu 12 Oktober 2019.

Di dalam negeri, IHSG mendapat tekanan dari turunnya cadangan devisa Indonesia. Seperti diketahui, Bank Indonesia menyatakan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2019 sebesar US$124,3 miliar atau turun tipis 1,66 persen dibandingkan dengan periode Agustus yakni US$126,4 miliar.

Advertising
Advertising

Selain cadangan devisa yang merosot, kekhawatiran investor bertambah akibat naiknya kredit macet bank besar di Tanah Air. Hal itu lantas memicu aksi jual saham emiten bank-bank besar. Terakhir, insiden penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam) Wiranto. Tak heran bila IHSG terkapar di zona merah selama empat hari berturut-turut dan aksi asing jual bersih mencapai Rp1,12 triliun.

Untungnya, pada akhir pekan, IHSG kembali ke zona hijau karena mendapat suntikan optimisme dari kemajuan negosiasi perang dagang China-AS. Lanjar menyebut pekan depan IHSG berpeluang naik menguji target 6.300 dengan sentimen turunnya tensi perang dagang Cina-AS serta rilis data inflasi, aktivitas ekspor-impor serta neraca dagang.

“Minggu depan berpeluang naik menguji target 6.300 dengan katalis kesepakatan perdagangan AS-Cina yang mulai menurunkan kekhawatiran investor pada tensi perdagangan,” ujarnya saat dihubungi.

Di awal pekan, dia memprediksikan pergerakan IHSG di awal pekan depan akan berada di titik support dan resistance yakni 6.080 hingga 6.140. Secara teknis, indikator stochastic terkonfirmasi golden-cross sejalan dengan momentum indikator RSI yang cenderung positif. Pergerakan selanjutnya, ujar Lanjar, akan menguji pergerakan rerata selama 20 hari dan +2 standar deviasi regresi bearish trend yang berada di kisaran 6.140.

Atas prediksi pergerakan IHSG itu, dia merekomendasikan saham beberapa emiten seperti WTON, MAIN, TPIA, BRPT, INTP dan HMSP. Saham emiten lainnya yakni BBNI, BBTN, BMRI, PGAS, SRIL, ASII, TINS, MEDC, ADHI dan ERAA juga bisa dicermati pada perdagangan awal pekan depan.

“IHSG break out resistance dan bergerak menghampiri target Moving Average 20 hari secara teknikal,” katanya.

Kepala Riset Institusi MNC Sekuritas Thendra Crisnanda memprediksi bahwa pergerakan IHSG pada pekan depan akan berada di rentang 6.050 hingga 6.150. Adapun, sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan tersebut yakni rilis data ekonomi Cina terutama pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan dan inflasi. Lalu, sentimen lain yang turut mempengaruhi yakni data perumahan dan pengangguran di Amerika Serikat serta rilis data neraca perdagangan dan pertumbuhan kredit di Indonesia.

Dia mengakui pasar selama sepekan ini cenderung stagnan. Alasannya, investor masih mengamati kelanjutan negosiasi perang dagang Cina-AS. Kekhawatiran resesi global, tutur Thendra, juga membuat muram investor sehingga pergerakan IHSG cukup dinamis. Di sisi lain, Tanah Air justru kekurangan sentimen positif karena investor menanti pembentukan kabinet baru 2019-2024.

“IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 6.050 - 6.150. Sentimen yang mempengaruhi, pertama, rilis data ekonomi Tiongkok terutama pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan dan inflasi. Kedua, [rilis] data housing dan pengangguran US. Ketiga [rilis] data neraca perdagangan dan pertumbuhan kredit Indonesia,” katanya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

9 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya