Rupiah Diprediksi Menguat Dampak Perundingan Dagang AS-Cina
Reporter
Antara
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 11 Oktober 2019 10:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan, diperkirakan menguat. Prediksi penguatan ini seiring pertemuan antara Amerika Serikat dan Cina yang dikabarkan berjalan baik.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan pasar optimistis perundingan dagang antara AS-Cina bisa berakhir kesepakatan.
"Perang dagang ini menjadi perhatian utama para pelaku ekonomi karena dampaknya yang cukup besar untuk menentukan arah pertumbuhan ekonomi global ke depan," ujar Lana, Jumat 11 Oktober 2019.
Presiden AS Donald Trump dalam twitternya menyampaikan pertemuan pada hari pertama perundingan tersebut berjalan sangat baik. Presiden Trump direncanakan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Liu He pada hari Jumat ini (waktu AS), dan Trump menyebutnya sebagai "big day".
Sumber Bloomberg menyebutkan kemungkinan AS akan menunda kenaikan tarif pada 15 Oktober ini sebagai kompensasi dari perjanjian mata uang. AS juga dikabarkan mulai akan menjual beberapa komponen teknologinya kepada Huawei.
Lana memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.120 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada pukul 09.42, rupiah menguat 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.143 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.150 per dolar AS.