Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin, di Istana Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Oktober 2019. Tempo/Egi Adyatama
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTs) untuk mengurai persoalan sampah di Kota Makassar, membutuhkan investasi mahal.
"Kita harapkan Makassar menjadi kota yang bersih. Kalau masalahnya soal sampah, ini kan sebaiknya dijadikan kompos," ujar JK saat berada di Balai Kota Makassar, Ahad 6 Oktober 2019. "Banyak yang berpikir untuk menjadikan listrik, tapi listriknya mahal. Tidak pernah bisa feasible. Yang feasible itu ketika menjadi pupuk."
JK tidak menyarankan kota Makassar membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan sampah. Menurut dia, pemanfaatan sampah untuk tenaga listrik jarang berhasil di negara lain.
"Lebih baik bikin kompos kemudian listriknya kita beli dengan harga lima sen, tujuh sen. Daripada beli listrik sampah 15 sen itu kemahalan," paparnya.
Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Samad Suhaeb mengatakan pemerintah Kota Makassar berencana membangun PLTs di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Tamangapa, Antang, Kecamatan Manggala. Rencana investasi ini telah mengundang beberapa investor maupun pihak perusahaan.
Menurut dia, harus ada solusi dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Makassar. Sebab volume sampah yang masuk ke TPA mencapai sekitar 10 ton per harinya. Sehingga hal inilah, kata Iqbal, yang mendorong untuk dibangun PLTs di lokasi setempat.
Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung
11 jam lalu
Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung
Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.