Belum Aman, Proyek Trans Papua di Pegunungan Tengah Masih Stop

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Kamis, 3 Oktober 2019 16:07 WIB

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan keterangan lokasi kasus pembunuhan pekerja di Papua yang digelar di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018. Jalur Trans Papua yang sedang dibangun bertujuan untuk menyempurnakan konektivitas di pulau paling ujung timur Indonesia tersebut. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XVIII Jayapura menyatakan bahwa proyek infrastruktur Trans Papua di Pegunungan Tengah, masih dihentikan. "Karena faktor keamanan," kata Kepala BBPJN XVIII Jayapura Osman Marbun di Jayapura, Kamis 3 Oktober 2019.

Adapun ruas yang dihentikan pengerjaannya di antaranya ruas Oksibil-Jayapura Dekai-Kenyam, Dekai-Oksibil, Mulia-Wamena, Wamena-Jayapura, Ilaga-Sinak, Sugapa -Enarotali, dan Elelim-Mamberamo.

Osman mengatakan, ruas-ruas jalan trans Papua yang dihentikan itu berada di seluruh kabupaten di Pegunungan Tengah. "Awalnya pengerjaan jalan dihentikan sekitar 19 Agustus namun berlanjut terus hingga saat ini," kata dia.

Pihak BBPJN sampai saat ini belum dapat memastikan kapan pengerjaan jalan Trans Papua dilanjutkan kembali. Saat ini, Balai Besar masih melakukan evaluasi terhadap pengerjaan jalan secara keseluruhan agar tidak terkena penalti. Tim juga akan menginventarisir, ruas mana yang akan dilanjutkan dan ditunda pengerjaannya.

Menurut Osman, pengerjaan Trans Papua di kawasan pantai tidak ada masalah dan masih dikerjakan. "Pengerjaan jalan dilaksanakan dari dua arah seperti ruas Oksibil-Jayapura juga dilaksanakan ruas Jayapura-Oksibil," katanya.

Sebelumnya, pada Maret 2019 silam, pemerintah telah mengerahkan 600 prajurit TNI untuk mengamankan pembangunan Trans Papua. "Pengiriman pasukan kali ini 600 orang, 450 personel Yonif Raider 431 Kostrad dan sisanya dari Yonzipur," kata Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Surawahadi di sela upacara pelepasan pasukan di Dermaga Pelabuhan Peti Kemas Soekarno-Hatta, Makassar, Ahad, 3 Maret 2019.

Pada pelepasan prajurit pilihan TNI itu, Pangdam mengingatkan, agar prajurit melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam menjalankan misi pengamaman pembangunan Trans Papua. Proyek ini sebelumnya telah diserang oknum tak bertanggung jawab yang menimbulkan korban jiwa pekerja.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

7 jam lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

8 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

1 hari lalu

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperbaiki ruas Tol Jagorawi mulai hari ini, Ahad, 5 sampai 12 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya