Bank di AS Rekrut Robot Gantikan 200 Ribu Pegawai

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 2 Oktober 2019 12:48 WIB

Pegawai Bank BJB saat melayani nasabah. (Foto: Dok. BJB)

TEMPO.CO, Jakarta - Wells Fargo & Co. merilis laporan bahwa efisiensi teknologi akan menciptakan pengangguran baru. Robot akan menggantikan peran pegawai bank dalam jumlah terbesar sepanjang sejarah di Amerika Serikat.

Laporan tersebut mengestimasikan akan ada 200 ribu pemutusan hubungan kerja selama 1 dekade ke depan. Mike Mayo, seorang analis senior di Wells Fargo Securities LLC, mengatakan dengan alokasi US$ 150 miliar per tahun yang dikeluarkan perusahaan jasa keuangan AS untuk teknologi akan mengarah pada efisiensi besar-besaran.

"Posisi di kantor pusat, cabang bank, pusat informasi (call center), dan karyawan perusahaan akan mengalami pengurangan sekitar seperlima hingga sepertiga dari total pekerja," menurut laporan Wells Fargo, seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa, 2 Oktober 2019.

Sementara itu pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi, penjualan, serta penasihat dan konsultan keuangan tidak akan begitu terpengaruh.

Dalam sebuah wawancara untuk laporan Wells Fargo, Michael Tang, yang memimpin praktik inovasi jasa keuangan global Deloitte tersebut mengatakan akan terjadi perubahan dramatis pada sistem pusat informasi secara internal maupun eksternal.

Advertising
Advertising

"Kita sudah lihat sendiri tanda-tanda perubahan itu dengan keberadaan chatbot. Beberapa orang bahkan tidak sadar bahwa mereka sedang berbincang dengan mesin AI yang tugasnya menjawab pertanyaan," ujar Tang.

Mayo menggabungkan data eksekutif di bank, perusahaan konsultan keuangan, dan lainnya dalam prediksi pemangkasan tenaga kerja perbankan besar-besaran di tengah dorongan menuju otomatisasi.

Pada Mei, McKinsey & Co. memperkirakan jumlah pegawai kantor di lini depan, para bankir dan trader yang secara historis dipandang sebagai salah satu aset perusahaan keuangan yang paling berharga, turun hampir sepertiga dengan meningkatnya penggunaan robot.

Menurut data dari Coalition Development Ltd., jumlah pekeja di lini depan untuk bank investasi dan trading turun untuk kelima kalinya pada 2018.

"Para trader dalam waktu dekat harus memahami ilmu coding untuk bisa berhasil di Wall Street," ujar R. Martin Chavez, yang merupakan perancang transformasi teknologi untuk Goldman Sachs Group Inc.

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

7 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

1 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

5 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

11 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

13 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya