Bappenas Yakin Pemindahan Ibu Kota Menekan Ketimpangan Ekonomi

Senin, 16 September 2019 18:33 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro (kanan) bersama jajarannya, saat berkunjung di kantor Redaksi Tempo Palmerah, Jakarta, Selasa, 10 September 2019. Tempo/Bintari Rahmanita

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyakini pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur menurunkan angka ketimpangan ekonomi antar wilayah. Keyakinan ini terus disampaikan Bambang dalam berbagai dialog membahas pemindahan ibu kota.

Menurut Bambang, sudah puluhan lamanya ekonomi Indonesia berpusat di Pulau Jawa dan Sumatera saja. “35 tahun tidak ada perubahan apa-apa, bukan mau menyalahkan rezim yang lalu, tapi ini masalah yang critical di Indonesia,,” kata dia, dalam Dialog Nasional IV Pemindahan Ibu Kota Negara di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Senin, 16 September 2019.

Bambang mengatakan, ketimpangan ini sudah terjadi bahkan sejak pertengahan Orde Baru di tahun 1983. Saat itu, kontribusi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa dan Sumatera terhadap perekonomian nasional mencapai 81,8 persen. Sementara, PDRB Kalimantan dan Sulawesi hanya menyumbang 13 persen saja. Sisanya yaitu Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Angka ini sempat menurun di tahun 1998 saat terjadinya krisis ekonomi. Kontribusi PDRB Jawa dan Sumatera turun ke titik terendah yaitu 79,8 persen. Namun setelah reformasi, angkanya kembali naik menjadi 81,6 persen di tahun 2003. Setelah tahun terjadi, Indonesia mengalami proses desentralisasi dan mengadopsi kebijakan otonomi daerah.

Namun, kata Bambang, peralihan ekonomi ke luar Jawa dan Sumatera ternyata tidak banyak berubah.Selama 10 tahun, 2003 hingga 2013, kontribusi Jawa dan Sumatera hanya turun 15 persen dari 81,6 persen menjadi 80,1 persen. Sempat naik lagi di tahun 2015 dengan 80,7 persen, sampai akhirnya di titik 80,1 persen di tahun 2018.

Advertising
Advertising

Karena itu, Bambang mengatakan pemindahan ibu kota baru ini akan membantu secara pelan-pelan mengurangi dominasi berlebihan di Jawa dan Sumatera. Sebab, arus investasi akan masuk ke daerah di luar Jawa dan Sumatera, terutama di sektor properti dan jasa pemerintahan. Sehingga, lapangan kerja akan tumbuh, kesejahteraan masyarakat membaik, dan ekonomi akan tumbuh.

Bappenas telah menghitung, pemindahan ibu kota ini akan meningkatkan investasi riil di Kalimantan Timur hingga 47,7 persen, 34,5 persen di Pulau Kalimantan, dan 4,7 persen di seluruh Indonesia. Sementara, kenaikan juga terjadi Sulawesi Selatan sebesar 0,8 persen, Sulawesi Tengah 0,5 persen, dan daerah Sulawesi lainnya sebesar 0,2 persen.

Berita terkait

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

23 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

32 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

40 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

41 hari lalu

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

41 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

Bappenas sebut penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan tahun ini sudah sesuai dengan rencana pembangunan.

Baca Selengkapnya

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

43 hari lalu

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

44 hari lalu

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai food estate bagi DKI Jakarta pada 2025.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

45 hari lalu

Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

IKN mestinya tidak dijadikan kota multifungsi seperti Jakarta.

Baca Selengkapnya