BPS: Neraca Perdagangan Agustus 2019 Surplus USD 85,1 Juta

Senin, 16 September 2019 12:15 WIB

Rilis Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018 di Kantor Badan Pusat Statistik, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin 29 Juli 2019. Tempo/ Fikri Arigi.
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat posisi neraca perdagangan pada Agustus 2019 mengalami surplus sebesar US$ 85,1 juta atau US$ 0,08 milIar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan neraca perdagangan terpengaruh oleh turunnya nilai impor migas dan non-migas yang tajam sepanjang Agustus.
“Ekspor memang turun turun, tapi impor turun lebih tajam,” ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 16 September 2019.
Menurut paparan BPS, nilai impor pada Agustus 2019 ialah sebesar US$ 14,20 miliar atau turun 8,53 persen ketimbang Juli 2019. Impor migas pada bulan lalu hanya mencapai US$ 1,6 milar. Sedangkan impor non-migas mencapai US$ 12,5 miliar.
Suhariyanto menerangkan, penurunan impor terjadi untuk barang konsumsi, bahan baku atau penolong, dan barang modal. Ada beberapa barang yang tercatat mengalami penurunan impor cukup tajam, yakni kelompok sayuran seperti bawang putih dari Cina, plastik dan barang dari plastik, kendaraan dan komponen kendaraan. Lalu, mesin peralatan listrik dan mesin-mesin pesawat.
Sementara itu, nilai ekspor pada Agustus 2019 sebenarnya juga mengalami penurunan namun tak setajam ekspor. Pada Agustus 2019, ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 14,28 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7,6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Suhariyanto menuturkan ekspor migas hanya mencapai US$ 0,88 miliar, sedangkan non-migas US$ 13,4 miliar.
Ekspor di sektor migas melorot karena adanya penurunan harga minyak dunia dari US$ 61,62 per barel per Juli menjadi US$ 57 per barel pada bulan lalu. Sementara itu, ekspor dari sisi industri pengolahan dan pertambangan juga anjlok masing-masing 2,4 persen dan 9,46 persen secara month to month.
“Hanya sektor pertanian yang mengalami peningkatan mencapai US$ 0,34 miliar,” ujar Suhariyanto. Secara month to month, ekspor pertanian meningkat 7,7 persen. Sedangkan secara year on year meningkat 12 persen. Meski demikian, secara kumulatif neraca perdagangan sepanjang Januari hingga Agustus masih mengalami defisit US$ 1,81 miliar.

Sebelumnya, BPS mencatat neraca perdagangan pada Juli 2019 mengalami defisit sebesar US$ 63,5 juta atau sekitar Rp 889 miliar. Menurut Suhariyanto, kinerja ekspor dan impor pada bulan lalu terpapar oleh impor minyak dan gas. Suhariyanto mengatakan performa kinerja ekspor dan impor pada Juli lalu terpengaruh oleh impor minyak dan gas.

Nilai impor pada Juli 2019 tercatat sebesar US$ 15,51 milir dengan capaian ekspor US$ 15,45 miliar. Nilai ekspor sepanjang sepanjang Juli naik 31 persen daripada periode yang sama tahun sebelumya.

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

11 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

13 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

18 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

11 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

14 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

14 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya