KSPI: Isu Pesangon Muncul Demi Rencana Revisi UU Ketenagakerjaan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Senin, 9 September 2019 10:44 WIB

Buruh dari berbagai serikat pekerja di Jawa Barat memblokir jalan sekitar Gedung Sate Bandung, saat aksi unjuk rasa terkait penetapan upah, Senin 19 November 2018. Buruh menuntut Gubernur untuk menetapkan kenaikan upah kota dan kabupaten tahun 2019 minimal 20 persen dari upah 2018 serta pencabutan PP no 78. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Departemen Komunikasi dan Media, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI, Kahar S. Cahyono, menuding pengusaha sengaja membuat alasan pesangon tinggi sebagai penyebabnya sulitnya iklim investasi di Indonesia. Menurut dia, alasan ini hanya strategi demi memuluskan Rencana Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan.

“Di mana, salah satu usulannya adalah mengurangi nilai pesangon,” kata Kahar saat dihubungi di Jakarta, Ahad, 8 September 2019.

Persoalan iklim investasi ini sebelumnya mengemuka setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru-baru ini mengungkapkan kekesalan kepada para menteri. Pasalnya, Jokowi menerima laporan dari Bank Dunia bahwa 33 perusahaan yang keluar dari Cina sebagian besar memilih untuk berinvestasi di Vietnam, Kamboja, dan Malaysia. "Enggak ada yang ke Indonesia," kata dia dalam rapat terbatas yang digelar siang ini, Rabu, 4 September 2019 di Kantor Presiden, Jakarta.

Menanggi hal itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno menyebut jika salah satu masalah ada pada pengupahan buruh atau tenaga kerja. “Di antaranya soal pesangon dan upah yang setiap tahun selalu naik secara otomatis,” kata Benny.

Sehingga, demi menggairahkan iklim investasi, Benny lebih setuju pesangon dipotong dan upah tidak harus selalu naik setiap tahun. Kalaupun naik, harus jelas hitung-hitungan dengan produktivitas buruh tersebut.

Advertising
Advertising

Masalah pesangon ini tak hanya disampaikan oleh Benny, tapi juga oleh ekonom senior Universitas Indonesia, Chatib Basri. Menurut Chatib, Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung lebih menyasar Vietnam, dibandingkan Indonesia. "Vietnam itu, pesangonnya setengah kali Indonesia," kata dia, 23 Juli 2019.

Namun, Kahar mengelak jika pesangon dijadikan alasan perusahaan Cina batal ke Indonsia. Fakta di lapangan, kata dia, menunjukkan sebagian besar perusahaan Cina di Indonesia tidak mau mengangkat karyawan kontak tetap. Mereka lebih banyak menggunakan karyawan kontrak yang bisa dipecat kapan saja tanpa harus membayar pesangon.

Selain itu, Kahar meminta persoalan pesangon ini dilihat secara komprehensif. Ia membenarkan besaran pesangon di Indonesia lebih tinggi dibandingkan Malaysia, Singapura, bahkan beberapa negara Uni Eropa. Namun, kata Kahar, para pekerja di sana sudah mendapatkan jaminan pengangguran atau unemployment insurance, jaminan sosial, serta jaminan pensiun yang nominalnya jauh lebih besar dibanding Indonesia.

Meski demikian, Rencana Revisi UU Ketenagakerjaan terus bergulir karena didukung oleh pengusaha. Sebalilnya, KSPI tegas menolak revisi ini. Sementara, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri memastikan pemerintah belum bersikap apapun terkait revisi ini. “Perlu saya tegaskan saat ini pemerintah masih mengkaji, menyerap aspirasi,” kata dia, di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.

FAJAR PEBRIANTO | BISNIS

Berita terkait

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

9 jam lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

17 jam lalu

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

Marsinah, buruh perempuan yang ditemukan meninggal karena siksaan. Siapa pelaku yang membunuhnya dengan luka tembak?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

1 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

1 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

1 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

2 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

2 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya