Lagi, Perry Warjiyo Sebut Bos The Fed Mungkin Cemburu Padanya

Kamis, 29 Agustus 2019 12:37 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di kompleks gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Bali - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kembali menyebut gubernur bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed, Jerome Powell cemburu atau iri dengannya. Sebab, kata Perry, BI menjalin hubungan yang sinergis dengan pemerintah.

“Jerome Powell, dan rekan-rekan di bank sentral lain mungkin cemburu dengan saya. Saya di sini rajin ketemu presiden, ketemu menteri keuangan, jadi saya tidak jalan sendiri,” kata dia dengan maksud bercanda, kepada peserta Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) Ke-13 di Bali, Kamis, 29 Agustus 2019. Para peserta konferensi merupakan ekonom an praktisi yang datang dari berbagai negara di dunia.

Sebelumnya, pernyataan serupa disampaikan Perry saat peringatan 53 tahun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bertema Transformasi Ekonomi di Hotel Borobudur, Jakarta, 9 Agustus 2019. "Sinergi. Memang betul menunjukkan bahwa saya enjoy very much, memang mungkin kawan-kawan saya gubernur bank sentral negara lain termasuk Jerome Powell mungkin iri dengan saya,” kata dia.

Saat itu, Perry menuturkan Jerome Powell kerap dikritik pemerintahnya sendiri karena selalu tidak selangkah. Akan tetapi di Indonesia, BI dan pemerintah mesra, namun tetap independen. “Dengan sinergi yang sangat kuat," kata dia. Hal itu bertujuan untuk mendukung transformasi ekonomi dengan tetap berkoordinasi fiskal untuk stabilitas.

Perry
mengatakan negara-negara di dunia saat ini menghadapi kondisi kematian globalisasi dan kebangkitan digitalisasi. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya sentimen anti perdagangan global, faktor risiko yang mempengaruhi arus modal antar negara, berkurangnya efektivitas dari kebijakan penyesuaian nilai tukar, dan munculnya financial technology atau teknologi finansial sebagai pesaing bank konvensional.

Menurut Perry Warjiyo, sinergi hanyalah salah satu langkah yang dilakukan BI bersama pemerintah untuk menghadapi kondisi tersebut. Selain sinergi, BI menerapkan bauran kebijakan dari bank sentral, seperti pengaturan peredaran uang dan kebijakan makro-prudensial. BI juga mendorong digitalisasi perbankan dan inovasi di financial technology atau teknologi finansial untuk menghadapi kebangkitan dari digitalisasi di dunia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

11 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya