Asvi Warman Adam LIPI Cerita Sejarah Ibu Kota Gagal Pindah

Sabtu, 24 Agustus 2019 19:06 WIB

Asvi Warman Adam. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam menceritakan kembali berbagai momen sejarah yang dialami Indonesia, berkaitan dengan pemindahan ibu kota negara. Cerita ini disampaikan setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan secara resmi pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR, Jakarta, pada 16 Agustus 2019.

“Dalam sejarah akan terlihat proses perpindahannya,” kata Asvi dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 24 Agustus 2019.

Indonesia pertama kali pindah dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1946 saat terjadinya Agresi Militer Belanja. Saat itu, Jakarta dalam kondisi yang tidak aman. Lalu, polisi dan tentara tidak berfungsi secara penuh, serta keamanan pun menjadi tidak ada. Akhirnya, ibu kota negara dipindahkan ke Yogyakarta.

Lalu pada 1948, Presiden Soekarno ditahan militer Belanda. Saat itu, Soekarno sempat mengirimkan telegram kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatera Barat. “Walau realitanya, ibu kota berkeliling di beberapa daerah di Sumatera,” kata dia. Barulah pada 1950, ibu kota negara kembali pindah ke Jakarta.

Pada
1957, Soekarno mengunjungi Kalimantan. Saat itulah, sang proklamator menyebut Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah cocok dijadikan ibu kota negara karena berada di tengah-tengah Indonesia. Rencana tersebut serius karena Soekarno sempat menyiapkan desain sederhana dari Palangkaraya sebagai ibu kota.

Namun, Indonesia saat itu harus menjadi tuan rumah dari perhelatan Asian Games dan Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Ganefo pada 1962. Sehingga, Soekarno berpikir tidak mungkin perhelatan internasional ini diadakan di kota yang baru dibangun. Karena itu pemerintah terlebih dahulu fokus untuk membangun Jakarta dalam menyiapkan kedua perhelatan ini.

Lalu pada 1964, Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota negara Indonesia lewat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964. Tahun 1965, peralihan kekuasaan terjadi dari Soekarno ke Presiden Soeharto. Walhasil, rencana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya pun gagal. Di tahun-tahun berikutnya, rencana ini kembali diulang di masa pemerintahan beberapa presiden, namun tak pernah terwujud.

Kini, rencana ini kembali mencuat di era pemerintah Joko Widodo. Asvi tidak terlalu mempersoalkan pemindahan ibu kota ini. Ia hanya meminta pemerintah memikirkan nasib dari beberapa objek sejarah di Jakarta setelah ditinggalkan. “Kalau istana merdeka, saya yakin akan tetap jadi istana, tapi kalau Gedung DPR, saya gak tahu,” kata dia.

Namun, jika pemindahan terwujud, Asvi menilai Jokowi akan mencatatkan tinta emas dalam sejarah Indonesia karena berhasil mewujudkan rencana pemindahan ibu kota yang sudah ada puluhan tahun tersebut.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

32 menit lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

57 menit lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

1 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

4 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

12 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

13 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

13 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

13 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya