Bank Terkemuka Jerman, Commerzbank AG, Bersiap PHK 2.000 Karyawan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 23 Agustus 2019 16:18 WIB

ilustrasi berhenti kerja/PHK. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Bank terkemuka asal Jerman yang berkantor pusat di Frankfurt, Commerzbank AG, dikabarkan tengah mengkaji kemungkinan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lanjutan terhadap 2.000 karyawannya. Langkah PHK ini diambil sebagai bagian strategi bank untuk efisiensi perusahaan.

Rencana PHK ini dilakukan Chief Executive Officer Commerzbank AG Martin Zielke untuk bertahan di tengah pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Selain itu perbankan juga tertekan oleh prospek tingkat suku bunga yang lebih rendah.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat 23 Agustus 2019, berdasarkan sumber perusahaan, Commerzbank AG akan berusaha untuk merealisasikan PHK tersebut pada tahun 2022 atau 2023. Berbagai skenario lain dengan cara mengurangi jumlah pegawai juga sedang dibahas. Namun, belum ada keputusan yang akan diambil sampai pertemuan strategi bank pada akhir September.

Juru bicara dari Commerzbank belum dapat memberikan komentar soal rencana ini. Zielke sendiri saat ini sedang mengerjakan target keuangan baru dengan pengurangan biaya yang lebih dalam.

Sebelumnya Commerzbank berencana untuk memangkas 7.300 pegawai. Namun, tahun ini angka itu direvisi dan berkurang 5.300 orang, menjadi 2.000 orang saja.

Advertising
Advertising

Saham Commerzbank jatuh ke level terendah bulan ini karena kontraksi ekonomi Jerman dan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah mengancam strategi pengembangan usaha Zielke.

Bloomberg melaporkan awal pekan ini bahwa Commerzbank sedang mempertimbangkan pengurangan lebih banyak pekerjaan sebagai bagian dari rencana baru, yang juga kemungkinan mencakup penutupan ratusan cabang.

Sementara itu, BoersenZeitung mengatakan bahwa Commerzbank sedang mempertimbangkan untuk melakukan PHK kepada 1.800 dan 2.500 karyawan. Commerzbank AG juga memiliki perwakilan di Indonesia, yang berlokasi di Wisma GKBI Lantai 37, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

3 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya