BI: Rupiah Menguat 0,98 Persen Ketimbang Tahun 2018

Kamis, 22 Agustus 2019 16:47 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengkiuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 22 Juli 2019. Rapat kerja tersebut beragendakan pembahasan laporan realisasi semester I dan prognosis semester II pelaksanaan APBN TA 2019 serta Laporan dan pengesahan hasil pembahasan panja perumus kesimpulan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mencatat nilai tukar rupiah masih bergerak stabil sesuai dengan nilai fundamental sampai menjelang minggu terakhir Agustus 2019. Per 21 Agustus, BI mencatat nilai tukar rupiah secara point to point menguat sebesar 0,98 persen dibandingkan pada akhir tahun 2018.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang nilai tukar Rupiah tetap stabil sesuai dengan mekanisme pasar yang terjaga," kata Gubernur Bank Indonesi Perry Warjiyo saat mengelar konferensi pers di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2019.

Menurut Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR nilai tukar rupiah tercatat menguat ke level Rp 14.234 per dolar Amerika Serikat atau AS. Level ini tercatat menguat jika dibandingkan pada hari sebelumnya yang menyentuh level Rp 14.259 per dolar AS.

Adapun di pasar sekunder, Berdasarkan RTI, nilai tukar rupiah pada pukul 16.00 WIB diperdagangkan pada level Rp 14.235 per dolar AS. Angka ini tercatat menguat sebesar 0,04 persen atau 5 basis poin dibandingkan saat pembukaan. Adapun secara year to date, nilai tukar rupiah telah menguat sebesar 1,62 persen.

Perry mengatakan kondisi nilai tukar yang stabil tersebut juga ditopang oleh aliran modal asing yang masih tetap terjaga. Hingga 21 Agustus 2019, nilai inflow atau modal asing baik di pasar modal maupun pasar SBN mencapai Rp 176,4 triliun secara year to date.

Advertising
Advertising

Selain itu, kondisi nilai tukar yang diperkirakan masih akan stabil juga disebabkan masih menariknya imbal hasil obligasi pemerintah serta dampak positif kebijakan moneter longgar di negara maju.

"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik di pasar uang maupun valas," kata Perry.

Kendati demikian, Perry juga mengungkapkan bahwa, nilai tukar rupiah yang melemah pada Agustus ini dipengaruhi oleh adanya ketidakpastian pasar keuangan dunia. Salah satunya, karena kembali bertambahnya ketegangan ekonomi dunia akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

Akibatnya, hingga saat ini nilai tukar rupiah mengalami depresiasi 1,6 persen secara point to point. Sedangkan, secara rerata, nilai tukar rupiah tercatat mengalami depresiasi sebesar 1,4 persen dibandingkan dengan level bulan Juli 2019.

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

20 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

22 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya