Mentan Jelaskan Soal Kasus Suap Impor Bawang

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 14 Agustus 2019 13:11 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan PT Cahaya Sakti Agro yang terjerat dalam kasus suap impor bawang putih sejak awal sudah berada dalam daftar hitam Kementerian Pertanian.

"Yang di-OTT (Operasi Tangkap Tangan) itu sudah kami blacklist sebelum OTT, memang mereka tidak boleh tembus," ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu, 14 Agustus 2019. Di dalam daftar hitam perusahaan importir bawang, PT CSA tercatat pada urutan 47 dari 72 perusahaan.

Mendukung pernyataan Amran, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menunjukkan daftar perusahaan importir bawang putih tersebut. Tampak di dalam daftar itu, PT CSA ditulis menggunakan warna merah.

Menurut Prihasto, perusahaan milik Chandry Suanda alias Afung itu sudah pernah mendapat rekomendasi impor bawang putih pada periode 2018. Namun kemudian, perusahaan itu tercatat merah yang artinya tidak bisa mendaftar lagi.

Tanda merah yang didapat PT CSA itu, ujar Prihasto, disebabkan perseroan tidak memenuhi kewajiban tanam bawang putih pada periode 2018. Seperti diketahui, perusahaan yang melakukan impor bawang putih harus memenuhi wajib tanam lima persen dari jumlah yang akan diimpor.

Berdasarkan catatan Kementan, PT CSA baru menanam sekitar 120 hektare dari kewajiban 166,8 hektare. Sehingga, mereka masih belum memenuhi wajib tanam sebanyak 46,8 hektare. Karena kewajiban itu belum selesai dilaksanakan, perseroan tak lagi bisa mengajukan RIPH untuk periode 2019.

"Informasinya, mereka berusaha untuk mendapatkan izin lagi, tapi kan kalau sudah masuk daftar hitam, kalau sudah merah, tidak bisa," ujar Prihasto.

Hingga kini, Kementerian Pertanian total sudah mengeluarkan rekomendasi impor sebanyak 603 ribu ton bawang putih untuk semua perusahaan. Dari jumlah tersebut wajib tanam terhitung sekitar 30 ribu ton.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDIP, I Nyoman Dhamantra, sebagai tersangka kasus suap kuota impor bawang. Ia diduga telah menerima duit Rp 2 miliar dari PT Cahaya Sakti Agro (PT CSA) untuk memuluskan perusahaan mendapatkan kuota dan izin impor bawang putih tahun 2019.

"Diduga uang Rp 2 miliar yang ditransfer melalui rekening adalah uang untuk mengunci kuota impor yang diurus. Dalam kasus ini teridentifikasi istilah lock kuota," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 9 Agustus 2019. Angka itu diduga adalah bagian dari fulus Rp 3,6 miliar yang diminta Nyoman. Selain Nyoman, KPK juga menetapkan lima orang lainnya, termasuk pemilik PT CSA Chandry Suanda sebagai tersangka.

Chandry Suanda ditangkap pada Rabu, 7 Agustus 2019, pukul 21.30 WIB di sebuah hotel di bilangan Jakarta Barat. Saat dibawa ke Rumah Tahanan Klas I Cabang KPK selepas pemeriksaan di Gedung KPK, Jumat dini hari, 9 Agustus 2019, dia menolak berkomentar ketika ditanyai wartawan soal kasus suap impor bawang tersebut.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

22 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

11 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

12 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

12 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya