Serikat Pekerja PLN Juga Tolak Pemotongan Bonus Akibat Insiden Blackout
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Martha Warta Silaban
Senin, 12 Agustus 2019 11:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- Serikat Pekerja PT Perusahaan Listrik Negara (persero) atau PLN menolak segala bentuk pemotongan, baik gaji maupun bonus, yang bakal dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Serikat pekerja hanya bersedia menerima pemotongan gaji jika hal tersebut diatur dalam Undang-Undang.
“Pemotongan apapun kami tidak setuju,” kata Ketua Umum Serikat Pekerja PLN Eko Sumantri saat dihubungi di Jakarta, Kamis, Senin, 12 Agustus 2019.
Namun sampai saat ini, Eko memastikan belum ada kesepakatan antara Serikat Pekerja dan manajemen PLN mengenai rencana pemotongan bonus ini. Namun, Ia berharap manajemen PLN tidak melanjutkan rencana pemotongan bonus tersebut. “Insyaallah manajemen PLN dianugerahkan kebijaksanaan untuk tidak melakukannya,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Djoko Raharjo Abumanan memastikan perseroan tidak akan memotong gaji karyawan untuk memberi kompensasi kepada pelanggan yang terdampak pemadaman listrik pada 4-5 Agustus 2019.
Namun, kata dia, di PLN bonus tiap pegawai terhadap kinerjanya. Di mana kalau kinerja penjualan tidak tercapai, akan terdampak pada bonusnya yang dihitung dalam enam bulan. "Bukan dipotong, tapi pencapaian indeksnya akan terkoreksi," kata Djoko di kantor Ombudsman, Kamis, 8 Agustus 2019.
Dia menjelaskan PLN menganut azas kesetaraan, di mana pegawai yang rajin dan punya prestasi akan mendapatkan bonus. Bonus itu sesuai dengan indeks performance individu dan organisasi.
"Jadi tidak ada potong memotong, karena gaji PLN ada namanya person pribadi. Itu akan jalan sesuai dengan lamanya dia bekerja, kemudian setiap 6 bulan dihitung indeks prestasi," ujarnya. Dia mengatakan hal itu akan otomatis berdampak pada semua pegawai, termasuk dirinya.
Kendati demikian, Serikat Pekerja PLN tidak hanya menolak rencana pemotongan bonus ini. Serikat Pekerja, kata dia, juga terus memberi motivasi kepada pegawai PLN untuk tetap semangat bekerja melayani publik di sektor kelistrikan. “Kami juga memohonkan maaf atas ketidaknyaman pelanggan listrik yang terkena dampak pemadaman,” kata dia.