Didorong Sektor Pertambangan, IHSG Menguat ke Level 6.246,51

Kamis, 8 Agustus 2019 11:18 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG bergerak menguat pada awal perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau menguat 0,68 persen atau 42,31 poin ke level 6.246,51 pada pukul 09.14 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,33 persen atau 20,70 poin ke level 6.246,51.

Pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG ditutup rebound dengan penguatan 1,38 persen atau 84,72 poin di level 6.204,19. Sepanjang perdagangan Kamis pagi ini, 8 Agustus 2019, IHSG bergerak pada kisaran 6.224,90-6.256,50.

Seluruh sembilan sektor IHSG bergerak positif, dipimpin sektor tambang yang menguat 1,28 persen, disusul sektor infrastruktur yang menguat 0,92 persen dan properti yang naik 0,87 persen. Dari 652 saham yang diperdagangkan, 166 saham tercatat menguat, 46 saham melemah, sedangkan 440 saham lainnya stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing menguat 1,41 persen dan 1,66 persen menjadi penopang utama atas penguatan IHSG pagi ini.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia mengungkapkan pergerakan IHSG masih akan menguat dipengaruhi rilis data cadangan devisa kemarin.

Advertising
Advertising

Dari dalam negeri, kemarin terdapat rilis data cadangan devisa sebesar US$ 125,9 miliar, meningkat dari US$ 123,8 miliar, sehingga memberikan sedikit keyakinan pasar bahwa BI dapat mempertahankan nilai tukar rupiah di tengah besarnya capital outflow dari pasar saham dan obligasi domestik.

Investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 216,9 miliar, mulai mereda dari dua hari sebelumnya sebesar Rp 2,18 triliun dan Rp 1,1 triliun.

“Namun, kami masih menyarankan investor domestik tetap berhati-hati dengan kondisi pasar yang masih fluktuatif diiringi keluarnya kebijakan-kebijakan moneter di berbagai negara. Hari ini kami memperkirakan IHSG menguat,” ungkap Samuel Sekuritas dalam risetnya, Kamis, 8 Agustus 2019.

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga bergerak positif pagi ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 yang menguat masing-masing 0,28 persen dan 0,8 persen, serta indeks Kospi Korea Selatan yang menguat 1 persen.

Di China, dua indeks saham utamanya yakni indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat 0,89 persen dan 1,13 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,78 persen.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.228 per dolar AS pada pukul 09.17 WIB. Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka melemah 9 poin atau 0,06 persen ke level Rp 14.234 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Rabu ditutup menguat 52 poin atau 0,36 persen ke level Rp 14.225 per dolar AS.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 menguat 0,87 persen atau 4,73 poin ke level 550,33 pada pukul 09.17 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,51 persen atau 2,78 poin di posisi 548,38.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

12 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

14 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

16 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

22 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

23 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya