Program Sejuta Rumah Bangun 735 Ribu Hingga Agustus 2019
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 7 Agustus 2019 20:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Khalawi A.H. menyatakan Kementerian PUPR telah membangun sekitar 735 ribu rumah selama 2019 sebagai bagian dari Program Sejuta Rumah dalam jumpa pers di Gedung Utama Kementerian PUPR di Jakarta, Rabu 7 Agustus 2019.
"Hingga 5 Agustus tahun ini saja sudah 735.547 unit. Jadi kita punya target memang tahun ini untuk mendongkrak kekurangan dari total akumulatif menjadi 5 juta," ujar Khalawi.
Antara 2015 hingga 2019, PUPR di bawah Program Sejuta Rumah telah membangun 4.792.318 unit rumah, di mana 70 persennya direncanakan menjadi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Khalawi menyatakan bahwa saat ini permintaan rumah di Indonesia cukup tinggi dan terus meningkat, di mana per tahunnya terdapat permintaan 500-700 ribu rumah. Jika dibandingkan dengan jumlah rumah yang diproduksi oleh PUPR dalam Program Sejuta Rumah, maka PUPR berpacu dengan waktu untuk menyediakan rumah bagi masyarakat Indonesia.
Sebagai penguatan program, PUPR memberikan langkah-langkah inovasi dalam pembangunan rumah dalam Program Sejuta Rumah, seperti pembangunan berorientasi transit dan bangunan mixed use serta penyediaan rumah bagi Aparatur Sipil Negara dan anggota TNI/Polri.
Inovasi lainnya yang akan diterapkan oleh PUPR adalah Program Pembangunan Perumahan Berbasis Komunitas, yakni skema yang memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan rumah secara swadaya.
Dalam skema P2BK, masyarakat berpenghasilan rendah yang belum punya rumah dapat berinisiatif untuk mencari lahan berbiaya murah, di mana pemerintah daerah akan membantu mencarikan lahannya.
PUPR kemudian akan membantu masyarakat tersebut untuk membangun rumah di lahan tersebut. "Jadi ke depan itu Perumahan Berbasis Komunitas ini saya kira bisa kita dorong, baik didukung oleh asosiasi dan swasta lainnya dengan berbagai pola," ujar Khalawi.
RISANDA ADHI PRATAMA | MARTHA WARTA SILABAN