Ekonomi Global Melambat, Pasar Saham Indonesia Masih Diminati

Reporter

Antara

Jumat, 26 Juli 2019 10:16 WIB

Aktivitas di hari pertama perdagangan saham pasca-Lebaran di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar saham dan obligasi Indonesia masih menarik meskipun ekonomi global melambat saat ini, kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha.

"Pasar saham dan obligasi Indonesia masih menawarkan potensi investasi yang sangat menarik, walaupun kondisi global saat ini masih dipenuhi oleh berbagai dinamika yang ada," ujar Dimas dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019.

Menurut Dimas, di tengah pelambatan ekonomi global yang terjadi saat ini, Indonesia lebih terlindungi karena struktur ekonomi Indonesia tidak tergantung kepada ekspor. "Berbeda dengan negara tetangga kita yang sangat mengandalkan ekspor untuk pertumbuhan ekonominya," katanya.

Kemudian, faktor berikutnya adalah potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Jadi tidak hanya bank sentral global saja yang berencana menurunkan suku bunga tahun ini, ia juga melihat potensi bahwa di tahun ini Bank Indonesia akan mulai menurunkan suku bunganya.

Tahun lalu Bank Indonesia sangat agresif menaikkan suku bunga hingga enam kali untuk menjaga stabilitas rupiah dan juga untuk mengikuti kenaikan suku bunga yang terjadi AS. Tahun ini rupiah sudah bergerak di level yang stabil.

"Bank sentral AS juga berencana menurunkan suku bunganya, oleh karena itu kita melihat potensi bahwa Bank Indonesia juga ikut bergerak menurunkan suku bunganya. Ini dapat menjadi hal positif bagi pasar saham dan obligasi di Indonesia," ujar Dimas.

Selain itu, pengelolaan fiskal dan moneter di Indonesia sangat baik. Hal ini diafirmasi oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) dimana baru-baru ini menaikkan rating Indonesia menjadi BBB. Hal ini mengindikasikan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia dan juga pengelolaan fiskal dan moneternya.

Ini pencapaian yang positif, karena di tengah pelambatan ekonomi global, beberapa negara lain justru mendapatkan rating "downgrade". Di negara seperti Brasil, Turki dan Meksiko, peringkatnya cenderung turun, sementara sebaliknya, Indonesia mendapat kenaikan.

"Ini merupakan pencapaian yang sangat positif. Oleh karena itu kami tetap positif terhadap outlook ekonomi Indonesia ke depannya," kata Dimas.

Baca berita tentang Saham lainnya di Tempo.co.


Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

9 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

16 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya