Menteri Darmin Minta Pemerintah Daerah Berinovasi untuk Kendalikan Inflasi

Kamis, 25 Juli 2019 12:19 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadi pembicara dalam acara Dies Natalis ke-11 Program Vokasi Universitas Indonesia, Depok, Senin, 22 Juli 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta pemerintah daerah berinovasi untuk mengendalikan inflasi di daerahnya. Di samping, tetap memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun.

"Fokus utamanya adalah ketersediaan pasokan dan juga kelancaran distribusi," ujar Darmin, yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019.

Beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah, kata Darmin, antara lain pembangunan jalan provinsi, kabupaten, dan kota yang terkoneksi ke jalan tol. Dengan demikian, pusat pendukung produksi dapat terhubung langsung ke pasar tujuan.

Di samping itu, pembangunan pasar pengumpul atau lapangan penimbunan, penyediaan transportasi jalan, pemanfaatan platform e-commerce, dan sistem pergudangan berbasis teknologi informasi juga dinilai sebagai upaya penting yang mampu mendukung kelancaran dan efisiensi distribusi, serta ketersediaan pasokan.

Dengan langkah-langkah tersebut, Darmin optimistis pencapaian angka inflasi rendah dalam beberapa tahun terakhir dapat dilanjutkan. Dalam empat tahun terakhir, ia mengatakan laju inflasi dijaga sedikit di atas 3 persen, dengan pencapaian 2018 3,13 persen year-on-year, dan inflasi Juni 2019 3,28 persen year-on-year. "Pencapaian tersebut masih dalam rentang sasaran nasional sebesar 3,5 persen dengan deviasi 1 persen," kata Darmin.

Apabila dilihat dari komponen pembentukannya, inflasi harga barang-barang bergejolak khususnya pangan alias volatile foods terjaga di 3,39 persen yoy, kendati pada Juni 2019 angka tersebut sedikit meningkat menjadi 4,91 persen yoy. Sementara itu, inflasi inti masih terjaga dengan laju 3,07 persen pada tahun 2018 dan 3,25 persen yoy pada Juni 2019.

Sebaliknya, inflasi harga yang diatur pemerintah atau administered price menunjukkan penurunan signifikan dari 3,36 persen pada 2018 menjadi 1,89 persen yoy pada Juni 2019. Atas capaian itu, Darmin mengatakan secara keseluruhan inflasi 2018 masih terjaga, namun secara spasial terdapat beberapa daerah yang realiasi inflasinya di luar atau di atas sasaran inflasi nasional.

"Untuk tingkat provinsi terdapat lima provinsi berada di atas sasaran, sementara di tingkat kabupaten kota terdapat delapan kabupaten atau kota yang berada di atas sasaran," ujar Darmin. "Terjaganya realisasi inflasi 2018 tentu tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Bank Indonesia melalui implementasi strategis 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif."

Baca berita tentang Inflasi lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

14 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

21 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

9 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya