Nadiem Makarim Berkisah Kantor Awal Gojek Hanya 5 x 7 Meter

Senin, 22 Juli 2019 14:59 WIB

Pendiri dan CEO Go-Jek (Gojek) Indonesia, Nadiem Makarim. TEMPO/Ratih Purnama

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Gojek, Nadiem Makarim, mengingat awal perjuangannya membangun perusahaan aplikasi ojek. Ia tak menyangka usahanya akan berkembang hingga menyandang valuasi unicorn pada 2019.

Nadiem mengatakan, Gojek dulunya hanya perusahaan call center. Sebagai call center, Gojek hanya bertugas menghubungkan antara mitra ojek dan konsumen untuk memudahkan kepentingan keduanya.

Pada awal berdiri, Nadiem mengingat kantornya yang mungil di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. "Dulu kantor Gojek hanya 5 x 7 meter. Sebesar panggung ini," kata Nadiem saat memberikan sambutan dalam acara ulang tahun Gojek di kantor Gojek Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin, 22 Juli 2019.

Kala itu, mitra pengemudi Gojek tak lebih dari 20 orang. Bila konsumen menelepon, Nadine mengingat kesulitan timnya mencari mitra pengemudi lantaran jumlahnya sedikit. Bahkan, menurut dia, konsumen mesti menunggu waktu 15 menit untuk memperoleh pengemudi.

Nadiem juga mengenang pengemudi pertamanya bernama Mulyono. Pengemudi itu ia undang dalam kegiatan peringatan ulang tahun Gojek di kantor Gojek pada Senin siang.

Kemudian, tiga tahun berdiri, Nadiem mengilas balik tak ada investor yang berniat dengan perusahaannya. "Saya bahkan harus cari kerja lain untuk menombok," katanya.

Namun, situasi itu berubah pada 2014. Gojek akhirnya berhasil menarik investor dan setahun kemudian perusahaan itu meluncurkan aplikasi pemesanan ojek.

Nadiem mengakui Gojek bertumbuh cepat. Tak genap 4 tahun dari aplikasi itu dirilis ke pasar, Gojek telah melakukan ekspansi bisnis. Ketimbang seperti perusahaan aplikasi ojek pada umumnya, Gojek saat ini diklaim sebagai penyedia aplikasi segala kebutuhan.

Saat ini, ada setidaknya 22 aplikasi yang berfokus untuk konsumen. Mulai layanan angkutan, pengantaran barang, pengantaran makanan, sampai penyediaan dompet digital.

Presiden Gojek Andre Soelistyo mengatakan perusahaannya bahkan telah merambah Asia Tenggara. Saat ini, Gojek beroperasi di Thailand, Vietnam, Filipina, dan Singapura. Masing-masing negara memiliki perbedaan produk sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

Misalnya di Singapura, Gojek hanya mengembangkan GoCar. "Karena di negara itu kan ada kebijakan pemerintah soal kendaraan roda dua," katanya.

Sementara itu, dalam waktu dekat, Gojek akan mengembangkan bisnis aplikasi dompet digital GoPay ke Filipina. Filipina bakal menjadi negara pertama selain Indonesia yang akan menerima transaksi pembayaran layanan dengan e-wallet.

Berita terkait

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

3 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

3 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

3 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

3 hari lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

3 hari lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

4 hari lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

4 hari lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

4 hari lalu

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

4 hari lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

5 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya