Airlangga Hartarto: Compal Group Ingin Buka Pabrik di Indonesia

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 20 Juli 2019 19:58 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah siap menyambut rencana investasi Compal Group dari Taiwan yang ingin membuka pabrik baru di Indonesia.

"Mereka [Compal] lagi mengkaji. Dalam penjajakannya, mereka melihat lokasi baru di ASEAN dan akan minat masuk investasi di Indonesia. Dengan adanya fasilitas insentif tax holiday yang kami tawarkan, mereka sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan resminya, Sabtu, 20 Juli 2019.

Airlangga menuturkan saat ini Indonesia terbuka terhadap berbagai rencana aksi investasi dalam bidang elektronik. Pemerintah bahkan telah menerbitkan sejumlah aturan intensif perpajakan dan skema nonkeuangan agar investasi dapat terealisasi.

Menurut Airlangga, peningkatan investasi pada industri elektronik di Indonesia akan membuat pemerintah memperluas basis sektor penghasil devisa. Peningkatan produksi produk elektronik juga membuka ruang pengurangan impor produk sejenis.

"Mereka produsen iPad, Apple Watch dan banyak produk lain. Untuk market share dunia mendekati 25 persen dan mereka produsen dari hampir semua mini notebook,” katanya.

Compal Group merupakan perusahaan manufaktur produk 5C seperti notebook computers, tablets, wearable devices, dan smartphones. Grup bisnis ini juga tengah mengembangkan produknya berbasis aplikasi IoT untuk menciptakan smart house, smart car, dan smart health care.

Compal telah beroperasi di Asia Tenggara. Pada 2007 perusahaan memulai produksi di Vietnam. Compal kemudian memiliki service center di Polandia dan pabrik di Brasil. Diseluruh dunia grup ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 80.000 orang.

Harjanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, mengemukakan, niat Compal untuk mencari lokasi produksi baru karena dampak perang dagang Cina-AS, sehingga perlu ada diversifikasi pasar.

“Mereka melihat pasar dalam negeri kita cukup besar. Kalau dia jadi masuk, akan membangun satu klaster dengan vendornya,” ungkapnya.

Baca berita soal Airlangga Hartarto lainnya di Tempo.co

BISNIS

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

8 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

14 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

1 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya