Evaluasi 16 Paket Kebijakan Ekonomi, BI: Perizinan Jadi Masalah

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 16 Juli 2019 10:12 WIB

Presiden Jokowi (tengah) saat peluncuran geoportal kebijakan satu peta dan buku kemajuan infrastruktur nasional tahun 2018 di Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018. Program Percepatan Kebijakan Satu Peta telah diatur sejak 2016 melalui penerbitan Paket Kebijakan Ekonomi VIII dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityswara mengatakan timnya telah melakukan survei terhadap dunia usaha guna mengetahui pendapat mereka mengenai 16 paket kebijakan ekonomi yang telah digelontorkan pemerintah selama lima tahun ke belakang.

Berdasarkan hasil survei itu, ada sejumlah isu utama yang masih menghambat masuknya investasi ke Tanah Air. Misalnya saja soal tenaga kerja dan perizinan. "Isu tentang perizinan, kecepatan perizinan dan kemudahan memperoleh izin itu juga masih isu yang dominan," ujar Mirza selepas rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Senin mala, 15 Juli 2019.

Selanjutnya, masih dari survei yang sama, Mirza berujar para responden juga menganggap perizinan di daerah lebih lambat ketimbang perizinan di pusat. "Tentu ini tidak bisa dianggap secara menyeluruh," ujar dia.

Ia mengatakan ada saja daerah yang sudah progresif dan perizinannya lebih cepat. "Tapi jawaban secara umum, koresponden mengatakan perizinan masih menjadi masalah utama, perizinan di daerah juga masih jadi masalah utama."

BI saat ini tergabung ke dalam kelompok kerja evaluasi dan analisis dampak kebijakan ekonomi. Mirza mengatakan BI masuk ke grup itu lantaran dinilai netral, sebagai pihak di luar pemerintahan namun tetap berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah.

Adapun berdasarkan evaluasi beberapa kendala yang dihadapi terkait investasi adalah implementasi dan eksekusi. "Karena peraturan di regulasi sudah banyak, tinggal misalnya terkait Online Single Submission, ada perizinan yang tidak diperlukan tapi kemudian oleh pemerintah daerah diadakan lagi," ujar Mirza. "nah itu jadi konsistensi, diperlukan adalah eksekusi dan konsistensi."

Perihal perizinan juga telah disoroti oleh Presiden Joko Widodo. Hal tersebut juga masuk ke dalam pidato Jokowi dalam acara Visi Indonesia, Ahad lalu. Pada pidatonya tersebut Jokowi mengulas soal pembangunan infrastruktur yang akan terus ia lanjutkan. Selain itu Jokowi juga menjanjikan akan fokus dalam pembangunan sumber daya manusia di periode ini. Di samping, akan terus menggenjot masuknya investasi ke Tanah Air.

Baca berita Paket Kebijakan Ekonomi lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya