5 Persen Lahan Sawah Jawa Barat Terkena Dampak Kekeringan

Selasa, 9 Juli 2019 18:07 WIB

Sejumlah anak memanfaatkan areal persawahan yang terdampak kekeringan untuk bermain bola di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2019. Lahan kekeringan di Jawa Barat sudah mencapai 12.048 hektare sedangkan lahan terdampak puso mencapai 82 hektare dari jumlah lahan pertanian 573.842 hektare di seluruh Jawa Barat. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat Hendy Jatnika mengatakan, sudah 5 persen lahan sawah yang terkena dampak kekeringan di Jawa Barat.

Baca juga: 100 Kabupaten dan Kota Terdampak Kekeringan, Jawa Timur Terluas

“Totalnya yang terdampak kekeringan 29.913 hektare dari luas areal yang ada 596.867 hektare atau 5 persennya,” kata dia di Bandung, Senin, 9 Juli 2019.

Hendy merinci, per 7 Juli 2019 dari seluruh lahan sawah yang terkena dampak kekeringan itu di antaranya 4.214 hektare masuk kategori berat, dan yang masuk kategori puso atau gagal panen seluas 1.682 hektare. Sisanya 15.035 hektare terkena dampak ringan, dan 8.982 hektare masuk kategori sedang.

Hendy mengatakan, sebagian besar lahan yang terkena dampak kekeringan berada di lahan yang tidak terjangkau irigasi teknis. “Tapi ada juga yang berada di daerah irigasi yang terlalu banyak looses, misalnya seharusnya air bisa sampai tapi irigasi mungkin sudah retak, ditambah cuaca lebih terik sehingga penguapan lebih tinggi,” kata dia.

Seluruh sawah terkena dampak kekeringan tersebar di 22 kabupaten/kota di Jawa Barat. Indramayu tercatat merupakan daerah terluas yang terkena dampak kekeringan dengan luasan menembus 14.617 hektare, di antaranya 579 hektare masuk kategori berat dan 28 hektare sudah puso.

Indramayu tertinggi karena merupakan daerah dengan luas lahan sawah terbesar di Jawa Barat yakni menembus 87 ribu hektare. “Sebagian besar lahan sawah di Indramayu ini tadah hujan sehingga rawan terdampak kekeringan apabila tidak ada hujan,” kata Hendy.

Sementara hingga saat ini lahan sawah puso terluas terjadi di Kuningan yang mencatatkan 654 hektare lahan puso. Di Kuningan tercatat 2.041 hektare lahan terkena dampak kekeringan dengan kategori bervariasi dari ringan hingga sedang, dari luas lahan sawah seluruhnya 22.149 hektare.

Hendy mengatakan, BMKG memperkirakan kemarau masih panjang. “Periode kemarau menurut BMKG mulai dari awal April sampai Oktober baru ada hujan lagi,” kata dia.

Kendati demikian, dia optimis lahan sawah terkena dampak kekeringan tidak akan meluas lagi. “Kelihatannya tidak meluas lagi. Yang terdampak itu kalau sudah berat mungkin akan berkembang menjadi puso, tapi kemudian tanaman yang eksisting bisa bertahan adalah tanaman yang masih bisa di airi. Mudah0-mudahan secara drastis tidak akan terlalu banyak lebih meluas lagi karena sudah dua bulan kemarau ini sudah pada titik tidak akan ada lagi petani yang menanam pada saat kemarau,” kata Hendy.

Hendy mengatakan, pemerintah mengupayakan agar lahan sawah terdampak kekeringan masih bisa dibantu dengan pompanisasi. “Kita upayakan kalau masih memungkinkan dengan bantuan pompanisasi irigasi,” kata dia.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, musim kemarau secara umum di Jawa Barat dimulai Mei dan diperkirakan berakhir pada Oktober nanti. “Kalau dalam kondisi normal sampai Oktober nanti,” kata dia di Bandung, Senin, 9 Juli 2019.

Tony mengatakan, puncak kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus 2019. “Puncak kemarau dengan jumlah curah hujan paling sedikit di bulan Agustus. Setelah Agustus sedikit demi sedikit hujan meningkat dan berganti ke musim hujan di bulan Oktober,” kata dia.

Tony mengatakan, perkiraan musim kemarau tahun ini cenderung normal. “Tidak ada gangguan yang sifatnya jangka panjang seperti El Nino dan La Nina. El Nino membuat lebih kering, La Nina membuat lebih banyak hujan. Tahun ini gangguan tidak terlalu signifikan. Polanya normal,” kata dia.

Baca berita Kekeringan lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

17 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

2 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

4 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

4 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

6 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

7 hari lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

10 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

10 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

11 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya