Kemenperin: Pasar Kosmetik dan Obat Tradisional Ceruk yang Besar

Kamis, 4 Juli 2019 11:32 WIB

Ilustrasi kosmetik alami. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian atau Kemenperin terus memacu pengembangan industri kosmetik dan obat tradisional agar berkontribusi besar terhadap nilai ekspor nasional dan substitusi impor. Sebab, pasar kosmetik dan obat tradisional di Indonesia merupakan salah satu ceruk yang cukup besar bagi para produsen seiring meningkatnya jumlah populasi penduduk.

BACA: Kemenperin Ingin Potong Defisit Neraca Perdagangan Sektor Farmasi

“Industri wellness ini merupakan sektor yang tumbuh dan berkembang seiring lifedata-style masyarakat. Produk kosmetik, herbal, obat tradisional, dan farmasi ini pasarnya masih sangat luas,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.

Untuk itu, Kemenperin memproyeksi pertumbuhan industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional mampu menembus hingga 9 persen pada tahun 2019. Target ini dipatok seiring dengan segmen pasar yang masih potensial. Capaian tersebut di atas perolehan pada triwulan I tahun 2019 yang menyentuh di angka 8,12 persen dengan nilai Produk Domestik Bruto atau PDB sebesar Rp 21,9 triliun.

BACA: Pabrik Mancis Terdaftar, Tapi Bukan di Lokasi Kebakaran

Advertising
Advertising

Beberapa segmen, kata Airlangga, masih menjanjikan di industri ini. Di antaranya produk kosmetik, perawatan kulit, dan personal care. Sepanjang tahun 2018, nilai PDB-nya mencapai Rp 50 triliun. “Apalagi, industri ini memproduksi kebutuhan manusia dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ucapnya.

Menurut Airlangga, industri kosmetik dan jamu pun bisa menjadi ujung tombak yang baru bagi sektor manufaktur dan ekonomi nasional, karena memiliki banyak industri pendukung. “Jadi, industri ini sifatnya inklusif atau banyak masyarakat yang bisa mengembangkannya,” kata Airlangga.

Saat ini, kata Airlangga, postur skala industri kosmetik di Indonesia didominasi hingga 95 persen dari industri kecil dan menengah. Sedangkan sisanya merupakan industri besar. Dari industri skala menengah dan besar ini, beberapa sudah mampu mengekspor produknya ke luar negeri seperti ke kawasan ASEAN, Afrika, dan Timur Tengah.

Dari sisi ekspor, penjualan produk kosmetik nasional mencapai US$ 556,36 juta pada tahun 2018, naik dibandingkan capaian pada tahun 2017 sebesar US$ 516,88 juta. “Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri ini dengan menerbitkan kebijakan strategis yang dapat memperkuat struktur sektor tersebut,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan dari aspek bahan baku, Indonesia punya keunggulan dari keanekaragaman hayati, baik yang berasal dari darat maupun laut. Beberapa yang perlu dikembangkan, antara lain ganggang laut atau marine collagen yang potensial dikembangkan untuk pasar lokal dan global. Hal ini juga dapat mengurangi impor bahan baku.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar menyampaikan, pihaknya aktif memfasilitasi para pelaku industri kosmetik dan obat tradisional untuk berpromosi melalui kegiatan pameran. “Pada tahun ini, pameran diikuti sebanyak 46 peserta, yang terdiri dari 15 perusahaan obat tradisional dan 30 perusahaan kosmetik. Ada juga partisipasi Balai Besar Industri Kimia (BBKK),” kata dia.

Berita terkait

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

1 hari lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

1 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

1 hari lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

2 hari lalu

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

Kementerian Perindustrian merekomendasikan pembukaan kembali pabrik sepatu Bata karena banyak pekerja yang terdampak.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

2 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

6 hari lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

8 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

8 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya