Ditanya Masukan untuk Indonesia, Bank Dunia Ingatkan Ada Awan Hitam

Selasa, 25 Juni 2019 17:16 WIB

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo A Chaves berbicara di The Energy Building, Jakarta, Kamis, 20 September 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Rodrigo A. Chaves, mengatakan pemerintah Indonesia perlu memperhatikan betul perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan Cina. Masukan ini ia sampaikan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini, Selasa, 25 Juni 2019.

BACA : Temui Jokowi, Ini Lima Saran Bank Dunia untuk Ekonomi Indonesia

"Kami rasa pemerintah perlu memperhatikan dengan seksama apa yang sedang terjadi di ekonomi global saat ini. Ada awan hitam yang menggelantung karena perang dagang," katanya.

Chaves pun berharap perang dagang antara dua negara tersebut bisa segera selesai sehingga tidak memberikan dampak buruk bagi Indonesia maupun negara lainnya. "Semoga negoisasi segera terjadi," tuturnya.

BACA : Bank Dunia Beri Rp 1,4 T untuk Sampah Citarum, Bekasi Kecipratan

Advertising
Advertising

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi telah memerintahkan para menterinya untuk mewaspadai dampak perang dagang ini. Ia kerap pula meminta para pengusaha Indonesia untuk mengambil peluang di tengah pertarungan dua negara besar itu.

Terbaru, di forum KTT ASEAN ke-34 di Thailand, Sabtu pekan lalu, Jokowi turut mengajak sektor swasta ASEAN mencari peluang di tengah perang dagang. Ia mengingatkan pula agar para pengusaha untuk tetap memperkuat integrasi ekonomi.

Proses integrasi ekonomi menurut Jokowi, memang tidak mudah di tengah tren unilateralisme. Oleh sebab itu, Jokowi menyampaikan posisi Indonesia yang terus mendorong agar negara anggota ASEAN tetap berkomitmen terhadap penyelesaian negosiasi RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership).

Baca berita tentang Bank Dunia lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

9 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

12 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

13 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya