Soal Temuan Limbah B3, BP Batam: Karena Tak Ada Industri Riil

Rabu, 19 Juni 2019 16:27 WIB

Petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memasang papan peringatan di dekat gundukan tanah yang diduga tercemar limbah B3 di kawasan Marunda, Jakarta, Rabu, 9 Januari 2018. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menemukan tujuh titik gundukan material diduga limbah B3 di sekitar kawasan Rusun Marunda pada akhir Desember 2018. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengusahaan Batam atau BP Batam, Edy Putra Irawady, angkat bicara soal emuan 63 kontainer di pelabuhan bongkar muat, Batu Ampar, Batam yang diduga mengandung limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau limbah B3. Saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama kantor Bea Cukai setempat tengah melakukan investigasi terkait temuan itu.

Baca: Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

Edy menginginkan agar investasi yang masuk ke Batam diarahkan pada produk yang memiliki nilai tambah tinggi atau substitusi impor. Sebab, Ia menyebut selama ini tidak ada industri yang benar-benar riil manufaktur atau pengolahan yang beroperasi di wilayah tersebut.

“Kerjaan BP Batam selama ini memang tukang upah, upah bersihin barang, recycle. Itu kerjaan BP Batam, gak ada real manufacturing. Sekarang kami seleksi,” kata Edy saat ditemui usai rapat pagu indikatif bersama Komisi Industri dan Investasi DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juni 2019.

Lebih lanjut, Edy mengatakan limbah selama ini memang masuk ke Batam untuk kebutuhan industri daur ulang sampah plastik di sana. Sampah yang masuk haruslah yang benar-benar bisa diolah seperti sampah scrap. Maka jika ditemukan komponen limbah B3 dalam impor tersebut, harus ada reekspor sesuai Undang-undang Kepabeanan.

Advertising
Advertising

Di saat yang bersama, industri yang ada di Batam juga mengeluh karena temuan limbah B3 tersebut membuat industri daur ulang sampah terkesan mengimpor limbah berbahaya. Mengenai hal ini, Edy menegaskan jika industri ini memang memiliki izin resmi berupa izin usaha pengolahan limbah yang dikeluarkan oleh BP Batam.

Untuk itu, Edy lebih memilih untuk melihat ke depan bahwa bisnis di Batam diharapkan bisa beralih ke industri pengolahan yang riil. Terakhir, perusahaan asal Taiwan yang bergerak di bidang produksi komponen elektronik dan perakitan, Pegatron, sudah masuk ke Batam. Perusahaan ini merakit salah satu komponen dari perangkat Apple yang bernama Chipset. Investasi masuk pun mencapai US$ 695 juta.

Baca: Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

Dengan arahan tersebut, Edy menargetkan Penanaman Modal Asing yang masuk ke Indonesia bisa terus meningkat, hingga US$ 900 juta di 2020. Tahun depan, BP Batam akan fokus pada industri pengolahan yang memiliki nilai tambah tinggi, seperti industri smartphone dan teknologi informasi, industri jasa, dan logistic hub, dan pariwisata. Dengan target investasi tersebut, diharapkan akan ada penambahan tenaga kerja hingga 10.000 orang lebih.

Simak berita terkait limbah B3 lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

13 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

4 hari lalu

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

4 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

9 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

9 hari lalu

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah

Baca Selengkapnya

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

10 hari lalu

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka

Gubernur Kepri dan Anak maju Pilkada 2024, Juga Wagub Kepri dan suaminya. Bergini sosok Ansar Ahmad dan Marlin Agustina.

Baca Selengkapnya

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

13 hari lalu

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

Pantai Airnanti Batam memiliki pasir yang bersih, tapi namanya belum terlalu dikenal wisatawan.

Baca Selengkapnya

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

16 hari lalu

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengeluarkan pernyataan usai 8 tersangka kasus bentrok dengan aparat saat demo Bela Rempang dibebaskan

Baca Selengkapnya

BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

18 hari lalu

BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

BUP BP Batam melayani 580.867 penumpang di Periode Angkutan Lebaran Tahun 2024

Baca Selengkapnya