Usai Lebaran, Harga Cabai Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Jumat, 14 Juni 2019 10:26 WIB

Para pedagang tengah memilih cabai rawit yang baru turun di Pasar Induk Keramat Jati, Jakarta, 7 Maret 2017. Harga cabai rawit merah di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai sebesar Rp 150.000 per kilogram hal tersebut menjadi harga cabai rawit merah termahal dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir sepekan usai libur lebaran, harga cabai merah keriting masih terbilang tinggi. Saat ini harga cabai merah keriting masih berada kisaran Rp 50 ribu per kilogram di Pasar Tradisional Ciputat dan Pasar Cimanggis, Tangerang Selatan. Pedagang mengaku sudah ada penurunan tetapi memang belum kembali ke harga normal.

Baca: Pelayanan Mudik Lebaran Dikritik, Menhub Akui Belum Maksimal

"Kemarin habis lebaran memang sempat menyetuh harga Rp 80 ribu untuk cabe keriting. Sekarang udah turun ke harga Rp 50 ribu per kilogram," kata Yanti, 45 tahun, pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang Selatan kepada Tempo, Jumat, 14 Juni 2019.

Yanti mengatakan, mahalnya cabe keriting karena keterbatasan stok yang ada di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia menuturkan, selain cabe keriting yang saat ini sedang naik adalah Tomat yang mencapai Rp 20 ribu, padahal hari sebelumnya dijual dengan harga Rp 16 ribu per kilogram.

Yanti menjelaskan, biasanya yang mahal adalah cabe rawit namun menurutnya komoditas ini terbilang murah, karena saat ini hanya Rp 30 ribu per kilogram. Lalu untuk harga bawang putih sekarang Rp 40 ribu per kilogram. Adapun cabe rawit hijau yang mahal sekarang, karena mencapai Rp 40 per kilogram, "biasanya harga normal cabe rawit hijau itu cuma Rp 25 ribu," ucapnya.

Advertising
Advertising

Pedagang lain di Pasar Cimanggis, Umam juga mengatakan hal yang serupa, saat ini memang cabe keriting sedang mahal. "Sekarang saya jual Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram," katanya.

Namun Umam beralasan untuk mahalnya cabe keriting karena adanya permainan para tengkulak yang berusaha memain harga pasar. Ia mengeluhkan juga mahalnya biaya untuk transportasi dan bongkar buat barang di pasar induk. "Saya bisa abis Rp 400 ribu untuk itu," ujarnya.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti menjelaskan kenaikan harga cabai merah keriting disebabkan pasokan yang tak merata di berbagai daerah. Dengan begitu, jumlah permintaan lebih tinggi dibandingkan persediaan.

"Jadi saya duga itu karena ada kekurangan pasokan, tapi yang lainnya secara umum masih aman," kata Tjahya, Rabu lalu, 12 Juni 2019.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), bahan makanan menjadi penyumbang terbesar inflasi pada Mei 2019 sebesar 0,43 persen. Kenaikan harga cabai merah memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,10 persen.

Baca: Lebaran, Penumpang LCC di Soekarno-Hatta Capai 12 Ribu per Hari

Sementara itu mengacu catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga cabai merah besar rerata nasional pada 14 Juni 2019 berada pada harga Rp 47.400 per kilogram, cabai merah keriting di level Rp 49.250 per kilogram, cabai rawit merah di level Rp 38.700 per kilogram, dan cabai rawit hijau berada di level Rp 41.000 per kilogram.

EKO WAHYUDI

Simak berita lainnya terkait lebaran di Tempo.co.

Berita terkait

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

1 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

4 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

5 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

5 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

8 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

8 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya