Menhub: Penyebab Kereta Anjlok di Nagreg karena Penurunan Tanah

Kamis, 30 Mei 2019 23:21 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2019. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan penyebab insiden Kereta Api Lodaya Tambahan jurusan Solo-Bandung yang anjlok di jalur lintas selatan relasi Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg di KM 193-192. Budi Karya mengatakan faktor utama peristiwa kereta anjlok tersebut adalah turunnya muka tanah karena tingginya intensitas perjalanan kereta api.

"Penyebabnya penurunan (muka tanah). Di daerah Garut-Tasik itu kan daerah pegunungan, volume dan kecepatan kereta tinggi itu membuat tanah bergetar dan kalau ada hujan membuat kereta anjlok," ujar Budi Karya di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Mei 2019.

Baca Juga: Kereta Lodaya Anjlok, 4 Perjalanan Alami Keterlambatan

Budi Karya menuturkan pemerintah sebelumnya telah mengantisipasi kejadian ini dengan perawatan infrastruktur. Sebelum masa angkutan mudik berlangsung pun, kata dia, petugas Kementerian dan PT Kereta Api Indonesia sudah mengecek kondisi rel.

Menurut Budi Karya petugas masih intensif memperbaiki rel anjlok. Perbaikan dilakukan dengan memasang 700 bantalan rel. Saat perbaikan, petugas menerapkan skema windows time. Artinya, saat kereta melaju, petugas menghentikan perbaikan rel. Kegiatan pembenahan jalur itu kembali berlangsung saat tak ada kereta melintas.

Hingga Kamis petang di jalur yang terimbas perbaikan, kereta hanya bisa melaju dengan kecepatan 30 kilometer per jam. Kondisi ini membuat waktu kedatangan kereta api lintas selatan dari dan menuju Bandung terlambat.

Simak Juga: Kereta Lodaya Anjlok, PT KAI Gunakan Rangkaian Cadangan

Berdasarkan laporan Kementerian Perhubungan, ada tujuh kereta api dari wilayah Daop 2 yang mengalami perubahan pola operasi akibat peristiwa ini. Tujuh kereta ini mesti memutar ke lintas utara menuju Purwakarta, Cikampek, Cirebon, Puwokerto, dan Kroya. Kereta-kereta itu ialah KA Turangga, KA Lodaya reguler, KA Mutiara Selatan, KA Malabar, KA Kahuripan, KA Kutojaya Selatan, dan KA Lodaya Tambahan.

Insiden yang terjadi di jalur lalu-lintas mudik akibat bencana alam selama masa angkut Lebaran 2019 sejatinya menjadi isu sentral. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, ujar Budi, beberapa waktu lalu memprediksi curah hujan di beberapa daerah tinggi selama masa mudik. Menhub mengkhawatirkan kondisi cuaca ini berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

11 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

12 hari lalu

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu Menteri Transportasi Jepang bahas sejumlah proyek infrastruktur, termasuk MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

12 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

13 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

14 hari lalu

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato pada hari ini, Senin, 22 April 2024. Berikut 7 fakta Bandara Panua Pohuwato, Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik Lebaran, Menhub Sebut 190 Ribu Kendaraan Melintas di Tol Cikampek per Hari

20 hari lalu

Puncak Arus Balik Lebaran, Menhub Sebut 190 Ribu Kendaraan Melintas di Tol Cikampek per Hari

Setidaknya ada 190 ribu kendaraan yang melintas di tol Cikampek dalam satu hari saat puncak arus balik lebaran kemarin.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Beruntun di KM 58 Tol Cikampek, Pakar Transportasi Soroti Travel Gelap

20 hari lalu

Kecelakaan Beruntun di KM 58 Tol Cikampek, Pakar Transportasi Soroti Travel Gelap

KNKT telah mengungkapkan, mobil Gran Max penyebab kecelakaan beruntun di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 adalah travel gelap.

Baca Selengkapnya