Gelar RUPS, KSEI Angkat Uriep Budhi Prasetyo Jadi Direktur Utama

Selasa, 28 Mei 2019 09:54 WIB

Uriep Budhi Prasetyo. Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Senin 27 Mei 2019 mengelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan agenda pengangkatan direksi baru. Hal ini sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan direksi periode 2016-2019.

Baca juga: KSEI: Saham Syariah Tidak Hanya Digemari Muslim

Dalam agenda tersebut, diputuskan secara aklamasi bahwa para pemegang saham memutuskan untuk mengangkat Uriep Budhi Prasetyo diangkat sebagai Direktur Utama (Dirut) KSEI periode 2019 - 2022, menggantikan Friderica Widyasari Dewi yang masa jabatannya telah berakhir.

"Rapat yang dihadiri oleh 37 pemegang saham yang memiliki 4.950 hak suara atau 83,33 persen dari total pemegang saham yang memiliki hak suara, secara aklamasi Uriep Budhi Prasetyo diangkat sebagai Direktur Utama KSEI," seperti dalam keterangan resmi perusahaan yang diterima Tempo, Senin.

Selain itu, dalam rapat diputuskan bahwa RUPST harus menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2018. Rapat juga memutuskan mengangkat Wakil Pemegang Saham sebagai Anggota Komite Anggaran Perseroan Tahun Buku 2020 dan menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit buku perseroan tahun buku 2019.

Adapun, sebelum menjabat sebagai Direktur Utama, Uriep diketahui menjabat sebagai Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 - 2015 dan Komisaris KSEI periode 2006 - 2009. Sedangkan untuk posisi Direktur I masih dijabat oleh Syafruddin dan posisi Direktur II tetap dipercayakan kepada Supranoto Prajogo.

Dalam pidatonya usai diangkat sebagai Direktur Utama, Uriep menyampaikan bahwa ingin melanjutkan rencana strategis yang telah dikembangkan pada tahun sebelumnya. “Salah satu rencana strategis dalam waktu dekat yaitu pengembangan e-Proxy dan e-Voting untuk memudahkan investor selaku pemegang saham dalam memberikan kuasa pada RUPS melalui sarana elektronik,” kata Uriep.

Platform ini akan memberikan kemudahan komunikasi antara emiten, BAE, KSEI, Perusahaan Efek, Bank Kustodian, dan Pemegang Saham secara straight through processing karena menggunakan standard messaging dalam satu platform yang
terintegrasi.

Uriep menjelaskan, rencana strategis lainnya meliputi Full Central Bank Money. Yaitu Bank Pembayaran yang bekerjasama dengan KSEI mulai periode 2019 - 2024 akan menggunakan infrastruktur Bank Indonesia (BI-RTGS) untuk mendukung penyelesaian transaksi Efek di KSEI.

Nantinya, seluruh penyelesaian dana oleh Bank Kustodian dan Perusahaan Efek baik Surat Berharga Negara maupun non Surat Berharga Negara akan menggunakan BI-RTGS. Hal ini dilakukan untuk memenuhi rekomendasi International Organization of Securities Commissions (IOSCO) Principle 9 - Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) mengenai Money Settlements.

Baca berita KSEI lainnya di Tempo.co

Advertising
Advertising

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

16 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya