Bantuan Langsung Tunai Dihidupkan Kembali

Reporter

Editor

Kamis, 10 April 2008 00:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan mengucurkan kembali bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat miskin. Program tersebut akan diperuntukan untuk luar Jawa yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi dan jumlah penduduk rendah. "Program ini tidak diperuntukan untuk di Jawa," kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Rabu (09/04). Dia menjelaskan, pihaknya sedang mengkaji daerah mana saja yang akan diberikan bantuan dalam program tersebut. Paskah mengatakan, daerah seperti Papua akan diberikan dana tunai karena memiliki tingkat kemiskinan sampai 35 persen. Selain itu jumlah penduduk Papua hanya sekitar tiga juta orang. Khusus di Jawa, kata dia, akan tetap pada program padat karya. Dia menjelaskan, program tersebut kemungkinan akan dimulai pada 2009. Namun, persiapanya dimulai dari saat ini untuk memastikan program tersebut tepat sasaran. Sekertaris Utama Bappenas Syahrial Loetan membantah penyaluran batuan tersebut terkait pemilihan umum 2009. Penduduk yang diberikan BLT jumlahnya tidak terlalu besar karena diperuntukan daerah luar Jawa. Paskah menambahkan, optimistis target pengurangan angka kemiskinan menjadi 14 persen pada 2008 akan tercapai. Program akan difokuskan pada perlindungan dan keberpihakan akses terhadap rakyat miskin serta peningkatan daya beli dan stabilitas harga. Menurut dia, pemerintah mentargetkan bisa mengurangi angka kemiskinan pada 2009 pada angka 8,2 persen. Target itu sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). "Memang sulit tapi akan kami usahakan tidak terlalu jauh pada angka itu," katanya. Anggaran pengurangan angka kemiskinan pada tahun depan akan dinaikkan. Pada 2007 angka kemiskinan secara nasional masih berkutat pada angka 16,6 persen. Kemisikinan di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi berkisar antara 10-20 persen. Sedangkan di Papua angka kemiskinan mencapai 40 persen. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, pmerintah sedang mengevaluasi seluruh opsi bentuk subsidi yang akan diberikan pada masyarakat miskin. "Kami evaluasi semua opsi, apakah in kind atau dalam bentuk barang beras dan minyak goreng atau tunai," ujarnya kepada Tempo, pekan lalu. Pemerintah, kata dia, terus berkomitmen memberi bantuan bagi masyarakat miskin. "Tidak ada yang tidak setuju untuk memberi bantuan bagi masyarakat yang paling terkena dampak kenaikan harga," katanya.Menurut Mari, Tim Stabilisasi Bahan Pokok bekerja keras untuk mengantisipasi gejolak harga di masa mendatang. Dan saat ini, pemerintah masih menganggap subsidi dalam bentuk barang adalah merupakan program terbaik.Seperti diketahui, pemerintah telah menerapkan program raskin (beras bagi keluarga miskin) dengan alokasi 15 kilogram per keluarga per bulan dengan sasaran 19,1 juta keluarga. Dengan sasaran yang sama, pemerintah mensubsidi minyak goreng Rp 2.500 per liter per keluarga selama enam bulan. Pemerintah juga menggelontorkan Rp 500 miliar untuk mensubsidi pengrajin tahu dan tempe.ALI NY | GUNANTO | EZHER LASTANIAN | ARIYANI

Berita terkait

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

13 menit lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

31 menit lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

1 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

1 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

2 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

2 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

2 jam lalu

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.

Baca Selengkapnya

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

2 jam lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

2 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya