BI: Kebutuhan Uang Tunai Tinggi Meski Uang Elektronik Populer

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 17 Mei 2019 19:55 WIB

Foto ilustrasi pinjaman uang.

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mengumumkan kebutuhan uang pecahan kecil (UPK) tahun ini meningkat 13,5 persen. Peningkatan ini tertinggi sejak 5 tahun terakhir yang pertumbuhan rata-ratanya hanya 13,3 persen.

Baca juga: BI Siapkan Penukaran Uang di Jawa Rp 132 T, Sebab..

Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan hal ini menunjukkan kecenderungan masyarakat dalam menggunakan uang tunai selama periode Lebaran semakin besar.

"Kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai di periode Lebaran tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun kebutuhan uang elektronik naik, tetapi kebutuhan uang tunai juga naik," katanya dalam acara Pembukaan Penukaran Uang Pecahan Kecil (UPK) Taman IRT Monas, Jumat, 17 Mei 2019.

Rosmaya melanjutkan, kenaikan yang lebih tinggi ini juga menunjukkan kepercayaan masyarakat dalam meningkatkan konsumsinya selama periode Idul Fitri juga meningkat.

Adapun, Rosmaya memaparkan jumlah UPK yang dipersiapkan otoritas moneter senilai Rp 217,1 triliun. Pada hari ke-12 ini, BI telah menggelontorkan UPK sekitar Rp 37 triliun.

Permintaan penukaran UPK, lanjutnya akan semakin tinggi mendekati hari-hari terakhir, yakni minggu keempat Mei 2019.

Rosmaya melanjutkan, UPK dibagi sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing, dan setiap bank di daerah tersebut mendapat porsi sesuai dengan proyeksi yang mereka ajukan sebelumnya.

Kebutuhan uang pecahan kecil di Jawa non-Jabodetabek mencapai Rp 84 triliun, Jabodetabek Rp 51,5 triliun, Sumatera Rp 41,2 triliun, dan kawasan timur Indonesia Rp 40,4 triliun.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya