Pangkas Pengangguran, Komite Vokasi Ditargetkan Segera Terbentuk

Selasa, 7 Mei 2019 21:09 WIB

Siswa politeknik manufaktur merancang robot line follower di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri Bandung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin, menjelaskan perlunya pemerintah membentuk komite vokasi.

Baca juga: Menperin: Vokasi Industri Jadi Landasan Reformasi Pendidikan SMK

Rudy mengatakan adanya komite vokasi dapat meningkatkan fungsi koordinasi vokasi, sehingga dari sisi suplai dan permintaannya seimbang. Ia mengatakan pemerintah selama ini hendak menyiapkan sisi suplai tenaga kerja. Namun, apabila sisi permintaannya belum diketahui, maka nanti vokasi menjadi tidak efektif.

"Contohnya ketika kami mau mendorong ekonomi digital berapa juta orang, tiba-tiba industri tidak memerlukan sebanyak itu, percuma. Jadi kayak model sekarang, dibikin tetapi menyumbang banyak pengangguran dan ini kami tidak mau," ujar dia selepas rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2019.

Karena itu, Komite Vokasi itu, ujar Rudy, disiapkan sehingga pemerintah bisa secara masif memacu vokasi pada 2020. Saat ini, Kementerian dan Lembaga tengah ditugaskan untuk menyiapkan hal yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut.

Dalam rilis kemarin, Badan Pusat Statistik mencatat tingkat pengangguran terbuka paling tinggi berada pada lulusan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pada Februari TPT pada jenjang pendidikan SMK 8,63 persen.

Advertising
Advertising

TPT tertinggi kedua, kata dia, merupakan lulusan diploma I-III. Pada golongan pendidikan ini, BPS mencatat TPT sebesar 6,89 persen pada Februari 2019. Angka itu mengalami penurunan dari 2018 yang sebesar 7,92 persen.

Sebelumnya, Komite Vokasi dibahas dalam rapat tertutup dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin, 6 Mei 2019. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan pemerintah ingin membentuk komite khusus vokasi guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Puan menjelaskan pemerintah ingin pembangunan SDM tetap menjadi fokus pemerintahan presiden periode 2019-2024.

Senada dengan Puan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, Jokowi ingin pendidikan vokasi dilakukan secara masif oleh seluruh kementerian dan lembaga. Terlebih anggaran vokasi untuk 16 kementerian atau lembaga negara mencapai Rp 11 triliun.

"Kami fokus di vokasi karena ingin menyiapkan supaya ke depan ini benar-benar seperti tahun 1986-1987 waktu pertama kali muncul komputer akan banyak sekali kursus-kursus komputer," ujarnya.

Menurut Basuki, rapat siang tadi baru sebatas Jokowi ingin mengidentifikasi masalah terkait pendidikan vokasi di Indonesia. Pada kesimpulan rapat, kata dia, Jokowi memerintahkan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro untuk membuat desain terkait pembentukan komite vokasi ini.

Berita terkait

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

6 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

28 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Inilah 20 PTN Vokasi dengan Pendaftar dan Peserta Lulus Terbanyak SNBP 2024

39 hari lalu

Inilah 20 PTN Vokasi dengan Pendaftar dan Peserta Lulus Terbanyak SNBP 2024

Politeknik Negeri Jakarta menjadi PTN Vokasi yang paling diminati pada SNBP 2024, sementara Politeknik Negeri Malang menjadi PTN Vokasi penerima peserta didik terbanyak.

Baca Selengkapnya

20 PTN Vokasi Favorit Pendaftar SNBP 2024

40 hari lalu

20 PTN Vokasi Favorit Pendaftar SNBP 2024

PTN Vokasi mencatat peningkatan siswa yang signifikan dalam hasil proses maupun kelulusan jalur SNBP 2024.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Sarjana dan Vokasi Terketat Jalur SNBP 2024

41 hari lalu

10 Program Studi Sarjana dan Vokasi Terketat Jalur SNBP 2024

sejumlah jurusan atau program studi di beberapa universitas menjadi incaran calon mahasiswa. Berikut datanya:

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Politeknik Swasta Luncurkan Program Seleksi Bersama Mahasiswa Baru

27 Februari 2024

Perkumpulan Politeknik Swasta Luncurkan Program Seleksi Bersama Mahasiswa Baru

Kegiatan SBMPS diharapkan mampu memperkenalkan Politeknik Swasta sebagai tujuan studi lanjut yang menarik.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek: Program Doktor Terapan Buka Peluang Karir Lebih Baik untuk Lulusan Vokasi

23 Februari 2024

Kemendikbudristek: Program Doktor Terapan Buka Peluang Karir Lebih Baik untuk Lulusan Vokasi

Program Doktor Terapan telah diluncurkan Kemendikbudristek pada 20 Februari lalu. Simak syarat, kurikulum dan hasil akhir yang diharapkan.

Baca Selengkapnya

Game Karya Mahasiswa Vokasi UI Unggul dari 200 Partisipan Kompetisi Gamejam Plus

21 Februari 2024

Game Karya Mahasiswa Vokasi UI Unggul dari 200 Partisipan Kompetisi Gamejam Plus

Tim mahasiswa UI ini menciptakan game yang diberi nama WETANI | Scarecrow In Shot.

Baca Selengkapnya

Perhimpunan Politeknik Swasta Jalin kerjasama Strategis dengan Jepang

17 Februari 2024

Perhimpunan Politeknik Swasta Jalin kerjasama Strategis dengan Jepang

Peluang magang bagi mahasiswa politeknik swasta di Indonesia di Jepang mencapai lebih dari 100.000 untuk 10 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

PSPK Soroti Pendidikan Vokasi di Indonesia, Minim Kolaborasi dan Kemitraan

4 Februari 2024

PSPK Soroti Pendidikan Vokasi di Indonesia, Minim Kolaborasi dan Kemitraan

Direktur Eksekutif Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), Nisa Felicia Faridz menyoroti soal pendidikan vokasi yang ada di Indonesia yang dikaim akan melahirkan lulusan yang siap bekerja.

Baca Selengkapnya