Penyimpangan Navigasi Penyebab Kecelakaan Adam Air di Sulawesi
Reporter
Editor
Selasa, 25 Maret 2008 13:30 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyimpulkan, kecelakaan pesawat Adam Air di Sulawesi pada Januari 2007 lalu dipicu adanya penyimpangan pada sistem navigasi di pesawat. Fokus konsentrasi pilot pada malfungsi IRS mengalihkan perhatian terhadap instrumen lain sehingga pesawat lepas kendali.Ketua KNKT Tatang Kurniadi menjelaskan, dalam rangka tindakan koreksi sistem navigasi, IRS Mode Selector Unit Nomor 2 (kanan) dialihkan ke posisi mode attitude (ATT). Akibatnya, automatic pilot tidak berfungsi, setir kemudi netral di tengah dan pesawat mulai miring ke kanan.Suara peringatan Bank Angle mulai terdengar saat pesawat miring ke kanan melewati 35 derajat. "Tapi hingga 100 derajat, pilot tidak melakukan roll agar kembali normal,"jelas Tatang dalam paparan di kantor Departemen Perhubungan, Selasa (25/3).Dalam posisi demikian, pesawat diupayakan naik lagi (nose up). Pada kecepatan Mach 0,926, pesawat mengalami kerusakan struktur signifikan. Tekanan penerbangan berubah cepat dari positive 3,5g menjadi negatif 2,8g. "Saat itu pesawat kritis tidak dapat dikendalikan," kata Tatang.Pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan 574 Jakarta-Manado karam di Perairan Majene, Sulawesi Barat pada 1 Januari 2007. Pesawat hilang bersama 6 awak dan 96 penumpangnya. Namun baru pada 27 Agustus lalu kotak hitamnya diangkat dari kedalaman 2 ribu meter. Data kotak hitam sudah berhasil di baca di Amerika Serikat pada September 2007. Kesimpulan KNKT merujuk pembacaan flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) pada kotak hitam.Harun Mahbub
Berita terkait
Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
12 menit lalu
Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.