Jokowi Atau Prabowo Pemenangnya, Asing Beli Saham Setelah Pilpres

Reporter

Antara

Rabu, 17 April 2019 14:14 WIB

Pendukung Calon Presiden nomor urut 01, Jokowi menghadiri kampanye di Depok, Kamis, 11 April 2019. Jokowi mengklaim bahwa elektabilitasnya di Kota Depok sudah seimbang dengan lawannya, Prabowo Subianto berdasarkan hasil survey. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Insutute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan investor asing akan kembali aktif atau tancap gas di pasar saham setelah Pemilu 2019.

Baca juga: Usai Debat Pilpres Pamungkas, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

“Nanti setelah Pilpres investor asing akan ‘tancap gas’ lagi, akan masuk karena bagaimanapun kita tetap pasar yang prospektif tumbuhnya di atas lima persen,” kata peneliti Indef Bhima Yudhistira kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Bhima menjelaskan menjelang Pilpres 2019, investor asing sementara cenderung untuk menghindari beli bersih saham (nett buy) dan cenderung jual bersih saham (nett sell).

Dia menyebutkan selama seminggu terakhir “nett sell” dari investor asing mencapai Rp 1,06 triliun dan diproyeksikan pekan depan kegiatan beli saham sudah mulai bergeliat kembali.

“IHSG trennya bagus, positif naik. Asing itu melakukan penjualan bersih saham sepekan terakhir cukup besar, investor asing cukup sensitif terhadap isu-isu Pemilu, mereka lebih menahan diri, siapapun yang menang bukan itu masalahya tapi ke arah ‘behaviour’ asing aja yang sedikit menghindar sementara,” katanya.

Advertising
Advertising

Geliat investor asing akan kembali muncul, menurut dia, juga karena dari sisi demografi di Indonesia banyak usia produktif.

“Ini pasar yang masih bagus, kalau kita lihat kecenderungan ekonomi global sedang melemah, banyak dana asing negara larinya ke ‘emerging market’, salah satunya Indonesia,” katanya.

Sebagai informasi, pada periode Pemilu 2019 ini, indeks harga saham gabungan menguat tipis 0,08 persen selama dua pekan terakhir, dibandingkan dengan Pemilu 2014 yang naik signifikan hingga 22,3 persen, Pemilu 2009 meroket hingga 87 persen dan Pemilu 2004 naik 44,6 persen.

ANTARA

Berita terkait

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

2 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Lebih Banyak Kalau Ada Keperluan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi soal rencana Presiden terpilih Prabowo membentuk kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

2 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

2 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

3 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

Juru bicara Prabowo mengatakan ide presidential club Prabowo ditujukan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

3 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

Gibran tak banyak menanggapi soal gugatan PDIP ke PTUN yang putusannya bisa saja berimbas pada pelantikannya sebagai wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

3 jam lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

4 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya