TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat kepada Go-Jek lantaran menjadi decacorn pertama di Indonesia. Hal itu Jokowi ungkapan saat ia menghadiri acara silaturahmi dengan dengan Mitra Juara Go-Jek 2019.

Baca: Jokowi Sebut Tiga Dukungan Pemerintah untuk Go-Jek Cs

"Pertama-tama saya ingin ucapkan selamat terlebih dahulu kepada Go-Jek yang menurut CB Insights telah menjadi decacorn yang pertama di Indonesia dengan valuasi lebih dari US$ 10 miliar," kata Jokowi di Ecovention Ancol, Jakarta, Kamis, 11 April 2019.

Jokowi menjelaskan ekonomi digital ke depan memberi harapan kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Alasannya, kata dia, pada 2018 'kue' ekonomi digital mencapai US$ 27 miliar. "Sebuah angka yang sangat besar sekali," tuturnya.

Menurut Jokowi, ekonomi digital juga berdampak pada terbukanya peluang-peluang baru bagi masyarakat. Ia mencontohkan imbas dari digitalisasi ini banyak usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia bisa berkembang lantaran tersambungnya antara ekosistem online dan offline.

"Lihat contohnya Go-Jek, Go-Jek tidak bisa mencapai seperti saat ini tanpa dukungan mitra UMKM, mitra-mitra baik pengemudi, dan jutaan pekerja di belakang produksi UMKM yang kita miliki," ujarnya.

Jokowi pun meminta anak-anak muda Indonesia sadar dan mau mengikuti perkembangan teknologi. Ia mewanti-wanti agar anak muda Indonesia tidak terbelenggu oleh teknologi lama.

"Kolaborasikan teknologi digital dan kreatifitas sehingga menghasilkan valuasi bisnis bernilai puluhan miliar rupiah," ujarnya.

"Inilah saatnya start up Indonesia scale up ke regional, dan ke pentas dunia. Ini sudah dilakukan oleh Go-Jek," kata Jokowi.

Sebelumnya, lembaga riset internasional CB Insights, telah merilis nama-nama perusahaan dari berbagai negara yang masuk dalam kategori decacorn, atau perusahaan start up dengan valuasi US$ 10 miliar . Dalam laporan berjudul The Global Unicorn Club tersebut, CBInsight menempatkan Go-Jek Indonesia di urutan ke-19, di bawah kompetitornya, Grab, yang memiliki valuasi US$ 11 miliar.