Jokowi vs Prabowo Lagi, Ini Saran Analis untuk Investor

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Rabu, 10 April 2019 16:25 WIB

Jokowi dan Prabowo kembali bertarung pada Pilpres 2019

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah manajer keuangan dan analis menyarankan strategi-strategi terbaik bagi para investor menjelang laga ulang Jokowi vs Prabowo pada Pilpres 2019. Saat ini, tinggal tersisa seminggu lagi menjelang pemungutan suara pada 17 April nanti.

Baca juga: Jokowi: Pesta Demokrasi Harus Gembira, Jangan Suka Marah-marah

Analisis pertama diberikan John Rachmat, Analis di PT Pinncale Perasada Investama. Menurut John, jika Prabowo menang pada Pilpres 2019, maka akan menjadi kabar buruk bagi pasar ekuitas. Untuk itu, ia meminta investor bersiap dengan penurunan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) turun 5 persen hingga seminggu setelah Pilpres 2019.

“Setiap sektor akan mendapat pengaruh, tergantung seberapa buruk pengaruh itu,” kata John, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu, 10 April 2019.

Akan tetapi, penurunan ini tidak akan berlangsung lama karena diprediksi akan kembali terjadi rebound untuk enam bulan ke depan, tapi kembali turun hingga lima tahun berikutnya. John juga bertaruh bahwa sektor-sektor bisnis yang berorientasi ekspor akan relatif berlangsung baik karena masih mendulang pendapatan dari dolar. Sektor lain, terutama yang tradisional, yang terpengaruh karena kebijakan penurunan harga sejumlah barang dan layanan dari Prabowo.

Advertising
Advertising

Analisis kedua, Alan Richardson, Fund Manager di Samsung Asset Management Alan memperkirakan bahwa saham Indonesia bakal meningkat pada semester pertama karena kemungkinan Jokowi bakal terpilih kembali pada 17 April mendatang. Sebaliknya, Alan sependapat dengan John bahwa saham akan turun sebanyak 5 persen dan rupiah juga akan mengalami penurunan jika Prabowo terpilih. “Investor asing lebih menyukai stabilitas di bawah pemimpin moderat yang terbukti rekam jejaknya,” kata Alan.

Saran ketiga datang dari Jemmy Paul, Chief Executive Officer di PT Sucorinvest Asset Management. Usai 17 April nanti, Paul mengharapkan agar pembangunan infrastruktur terus berlanjut, terlepas dari memang Jokowi atau Prabowo. Ia juga mengatakan, valuasi dari saham-saham milik BUMN Konstruksi akan cukup menarik setelah Pilpres 2019.

Baca juga: HUT BUMN dan Kampanye Akbar, Jokowi: Tidak Ada Campur Aduk

Adapun analisis keempat datang dari Andri Ngasering, analis dari Credit Suisse. Sebelumnya, kata Andir, Credit Suisse telah memperkirakan bahwa perusahana-perusahaan di Indonesia bakal mampu mempertahankan pertumbuhan mereka di level 13 persen pada 2019 karena adanya kenaikan pada IHSG yang diprediksi bakal mencapai 6.900 poin.

Sebagai rekomendasi, Andri juga menyarankan investor untuk menaruh perhatian pada sejumlah saham-saham yang bakal menarik ke depannya. Di antaranya yaitu PT Hanjaya Mandala Sampoerna, PT United Tractors, PT Astra International, PT Bank Mandiri, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Ace Hardware Indonesia, PT XL Axiata and PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

Berita terkait

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

29 menit lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

1 jam lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

4 jam lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

4 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

6 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

6 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

16 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

18 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

18 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

19 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya