ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi jadi 5,2 Persen di 2019

Rabu, 3 April 2019 14:34 WIB

ADB: Pertumbuhan Ekonomi Asia Lebih Cepat

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia atau ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mencapai 5,2 persen pada tahun ini dan naik menjadi 5,3 persen di tahun 2020.

Baca: Tanggapi Prabowo Soal Pertumbuhan, Jokowi: RI Nomor 3 di G20 Loh

Hal tersebut tercantum dalam Asian Development Outlook (ADO) 2019 yang merupakan publikasi ekonomi tahunan ADB. Dalam laporannya, ADB merevisi pertumbuhan tahun ini dengan penurunan dari sebelumnya diperkirakan 5,3 persen menjadi 5,2 persen.

Direktur ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein mengungkapkan pertumbuhan ini didukung oleh manajemen makroekonomi yang solid dan permintaan domestik yang kuat. "Momentum pertumbuhan Indonesia diharapkan akan berlanjut secara sehat,” kata Winfried dalam siaran pers ADB, Rabu, 3 April 2019.

ADB menilai Indonesia perlu mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Caranya dengan fokus yang berkesinambungan pada peningkatan daya saing, pengembangan sumber daya manusia, dan penguatan ketangguhan.

Advertising
Advertising

Dalam laporan tersebut, ADB juga mengulas investasi domestik yang kuat dan konsumsi domestik yang baik mampu mengimbangi penurunan di dalam kinerja ekspor yang terjadi sejak 2018. Dengan faktor pendukung itu, ADB yakin perekonomian Indonesia bisa tumbuh 5,2 persen pada 2019.

Menurut Winfried, investasi yang kuat didorong terutama oleh proyek infrastruktur publik di bidang transportasi dan energi. Pertumbuhan sektor industri terakselerasi seiring meningkatnya keluaran (output) dari pertambangan, dan ekspor seperti pakaian jadi dan alas kaki juga menguat.

Pertumbuhan pada tahun ini dan tahun depan kemungkinan akan terjadi di berbagai sektor, antara lain proyek infrastruktur publik utama. Proyek infrastruktur ini baik yang sudah selesai maupun dalam tahap penuntasan bisa memberi pondasi yang kuat bagi peningkatan investasi swasta.

Di sisi lain, ADB melihat adanya perbaikan terhadap iklim investasi seperti perampingan administrasi pajak dan penyederhanaan perizinan usaha diyakini akan makin mendukung sentimen positif investor.

Sementara itu, permintaan domestik diyakini akan akan tetap kuat dalam jangka pendek karena meningkatnya lapangan kerja di sektor formal dan diperluasnya program bantuan sosial pemerintah. "Inflasi kemungkinan akan tetap rendah dan stabil sebesar 3,2 persen tahun ini dan 3,3 persen pada 2020, sehingga membantu menjaga momentum pertumbuhan belanja swasta," seperti tertulis dalam laporan ADB.

Kuatnya permintaan domestik mendorong impor barang tahun lalu, sedangkan pertumbuhan ekspor barang diperkirakan melambat. Peningkatan ekspor jasa bersih dari kenaikan pendapatan pariwisata dan remitansi mampu sebagian mengimbangi turunnya neraca perdagangan, sehingga menjadikan defisit transaksi berjalan sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun lalu.

ADB memperkirakan defisit transaksi berjalan diperkirakan akan membaik ke 2,7 persen dari PDB tahun ini dan tahun depan. Perbaikan defisit transaksi berjalan ini diprediksi karena pertumbuhan barang impor maupun barang ekspor mengalami perlambatan, sedangkan pemasukan dari pendapatan pariwisata diperkirakan akan terus berlanjut.

Baca: AS dan Cina Melambat, Faisal Basri Sebut Ekonomi RI Tetap Tumbuh

Dalam laporannya, ADB melihat risiko terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia umumnya disebabkan faktor eksternal yang termasuk meningkatnya ketegangan perdagangan global dan volatilitas pasar keuangan internasional, serta kemungkinan terjadinya kekeringan akibat El Nino.

Berita terkait

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

3 menit lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

7 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya