Ekonom Sebut Pengaruh Positif Perang Dagang AS-Cina

Sabtu, 23 Maret 2019 21:09 WIB

Kepala Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto di sela pelatihan wartawan ekonomi dan moneter di Yogyakarta Sabtu, 23 Maret 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Ryan Kiryanto menuturkan dinamika perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina sempat membuat posisi Indonesia dalam tekanan.

Baca juga: IHSG Dibuka Melemah Seiring Kekhawatiran Perang Dagang

“Indonesia memang mengalami tekanan karena perang dagang itu, setidaknya ada gangguan dalam perdagangan bilateral Indonesia-Cina, tapi Amerika terhadap Indonesia no issue (normal),” ujar Ryan dalam Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Moneter di Yogyakarta, Sabtu 23 Maret 2019.

Justru, ujar Ryan, Indonesia sempat menuai dampak positif atas kondisi global itu. Salah satunya pada bidang ekspor.

Para eksportir Indonesia mendapatkan berkah tersendiri untuk meningkatkan ekspornya ke Amerika, seperti untuk memasok barang barang berbahan metal atau logam. Sebab barang asal Cina saat perang dagang yang masuk negeri Paman Sam harganya jatuh lebih mahal dan produk Indonesia pun harganya lebih kompetitif.

Para eksportir juga mendapat berkah manakala perang dagang itu membuat Cina maupun Amerika saling menerapkan bea masuk tinggi untuk komoditas ekspor negara lawannya. Bahan baku industri yang harganya murah pun sulit diperoleh keduanya hingga akhirnya memilih mencari pasokan dari negara lain termasuk Indonesia.

"Mereka akhirnya sebagian cari bahan baku dari Indonesia, dan ini dipenuhi eksportir kita,” ujarnya.

Adapun peluang positif lain dari perang dagang yang belakangan belum jelas kesepakatannya itu juga memungkinkan terjadinya relokasi industri dari China dan AS ke negara-negara yang tidak terlibat termasuk pengalihan ke Indonesia.

Ryan menambahkan Indonesia pun saat ini juga tak terpengaruh dengan fenomena brexit atau Britain Exit, atau keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa.

“Karena total ekspor Indonesia ke Uni Eropa juga kurang lebih hanya 8-9 persen, jadi tidak ada pengaruh signifikan dari brexit itu,” ujar Ryan.

Berbeda kalau gangguannya menimpa tiga mitra dagang utama Indonesia yakni Amerika, Cina dan Jepang baru Indonesia akan mengalami gangguan perekonomian dari sisi ekspor secara signifikan.

“Tapi kan sejauh ini beberapa negara Eropa memang tidak masuk kategori mitra dagang utama Indonesia, jadi hampir tak ada pengaruh brexit itu,” ujarnya.

Baca berita perang dagang lain di Tempo.co

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

3 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

4 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

8 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

11 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya