BPN Prabowo Siapkan Dua Jurus Atasi Defisit BPJS Kesehatan

Selasa, 19 Maret 2019 06:00 WIB

Faldo Maldini. twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Faldo Maldini, mengklaim telah merancang dua jurus jitu untuk menyelesaikan persoalan. Dua jurus tersebut meliputi sisi penggunaan dan sisi pembiayaan.

Baca: Atasi Defisit BPJS dalam 200 Hari, Sandiaga Dinilai Tak Realistis

Dari sisi penggunaan, Faldo mengatakan pemerintah di bawah naungan Prabowo - Sandiaga akan memperkuat perekaman data pengguna BPJS Kesehatan. "Kami dapat merekam aktivitas warga secara real time,” ujar Faldo dalam pesan pendek kepada Tempo, Senin, 18 Maret 2019.
Data seluruh pengguna BPJS itu akan terekam dalam kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP yang direncanakan menjadi kartu multiguna. Adapun dari pemanfaatan e-KTP, pemerintah tidak hanya bisa mengefektifkan perekaman data pengguna BPJS, tapi juga bakal leluasa melacak obat apa saja yang telah dikonsumsi oleh warga yang memiliki kartu identitas ini.
Dari kartu itu pula, BPN merancang pemerintah dapat memotong pajak masyarakat secara langsung untuk semua lapisan. “Tidak hanya yang sakit, potongan pajak berlaku juga untuk warga yang sehat,” kata dia.
Sementara itu, menurut Faldo, masyarakat yang tercatat tak pernah sakit akan diberi penghargaan atau reward. "Jadi, kita ada reward-nya bila itu bisa direkam,” ujarnya.
Dari sisi pembiayaan, Faldo mengatakan BPN akan mendorong masyarakat membayar premi dengan cara yang tak biasa. Misalnya, pihak yang rutin membayar BPJS Kesehatan akan diiming-imingi memperoleh potongan harga. Faldo mengklaim cara ini sebagai alternatif yang kreatif.
Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional itu yakin dua jurus ini akan menjadi solusi yang pas. "Kalau dua hal ini bisa dikerjakan, Insya Allah jaminan kesehatan kita dapat berkelanjutan,” ujarnya.
Calon wakil presiden Sandiaga Uno sebelumnya mengumbar janji, bila ia dan Prabowo memenangi kontestasi Pilpres 2019, keduanya akan mengentaskan persoalan defisit BPJS dalam waktu 200 hari kerja. Defisit BPJS Kesehatan yang saat ini dipikul pemerintah tercatat sebesar Rp 16,5 triliun.
Sandiga optimistis bisa menuntaskan defisit lantaran ia mengklaim memahami akar masalah jaminan kesehatan ini. Salah satu cara yang akan ia lakukan ialah dengan memanggil anak-anak Indonesia yang telah menjadi aktuaria di Hong Kong.

Berita terkait

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

14 menit lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

41 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

4 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

4 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

5 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

7 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

7 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

8 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

10 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya