Siapkan Aplikasi, Kementerian Dalam Negeri Minta Pemda Terapkan E-Budgeting

Reporter

Friski Riana

Senin, 18 Maret 2019 16:59 WIB

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sepenuhnya akan menerapkan e-Budgeting pada 2020 mendatang. Menurut sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, penerapan e-Budgeting ini tidak menemui kendala mengingat pihaknya memiliki ASN berkeahlian khusus terkait sistem ini.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri meminta semua pemerintah daerah menerapkan sistem e-budgeting dalam melakukan penganggaran keuangan daerah tahun 2020.

Baca juga: Jawa Barat Targetkan Penerapan Penuh E-Budgeting pada 2020

"Berkaitan dengan atau mendorong transparansi dan akuntabilitas penggunaan keuangan, kami minta kepada daerah bahwa tidak ada pilihan lain bagi daerah kecuali harus bisa menerapkan e-budgeting," kata Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Syafruddin di kantornya, Jakarta, Senin, 18 Maret 2019.

Syafruddin mengatakan, penerapan sistem e-budgeting mulai digalakkan karena pemerintah daerah akan semakin dituntut untuk transparansi dalam pengelolaan keuangan. Bertepatan dengan penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri telah menyiapkan aplikasi e-budgeting. Lewat aplikasi itu, pemerintah daerah diharapkan mulai mengimplementasikannya pada penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Tahun 2020.

Menurut Syafruddin, implementasi aplikasi e-budgeting yang disiapkan Kementerian Dalam Negeri sudah terintegrasi mulai dari perencanaan (e-planning), pelaporan, dan pertanggungjawaban. Aplikasi itu, kata Syafruddin, sudah mengakomodasi beberapa modul yang berkaitan dengan sistem informasi barang milik daerah, dan aplikasi lainnya, seperti aplikasi gaji.

"Sehingga ke depan kita harapkan dengan dikeluarkannya aplikasi betul-betul sudah terintegrasi berkaitan dengan keuangan daerah, mulai perencanaan hingga pelaporan keuangan," ujarnya.

Syafruddin berharap, implementasi e-budgeting memudahkan pemerintah pusat dalam mengevaluasi keuangan daerah. Pasalnya, meski beberapa pemerintah daerah sudah memiliki sistem e-budgeting tersendiri, sistem tersebut belum terintegrasi dengan pemerintah pusat. Karena itu, ia berharap pemerintah daerah yang telah memiliki sistem penganggaran sendiri bisa diintegrasikan dengan aplikasi e-budgeting yang disiapkan Kementerian Dalam Negeri.

Adapun untuk daerah yang belum siap menerapkan sistem e-budgeting, Syafruddin mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri siap membantu dan melakukan bimbingan teknis kepada daerah.

Berita terkait

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

11 jam lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

4 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

5 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

5 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

7 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

8 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

9 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

11 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

11 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

11 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya