Sejumlah turis mancanegara menikmati pemandangan matahari terbit saat berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger, Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Jawa Timur, Kamis 8 November 2018. Kementerian Pariwisata menargetkan pada 2019 kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia akan menghasilkan devisa Rp.87 miliar. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pemerintah dan BI sepakat menargetkan penerimaan devisa pariwisata mencapai US$ 17,6 juta pada tahun ini.
"Untuk wisatanya, 20 juta kunjungan wisman, wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, untuk mencapai jumlah itu, tadi dibahas sejumlah strategi," kata Perry usai Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia yang mengangkat tema Strategi Akselerasi Pencapaian Target Devisa Pariwisata di kantornya, Jakarta, Senin, 18 Maret 2019.
Rapat Koordinasi tersebut merupakan kelanjutan dari Rakorpusda yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 29 Agustus 2018. Rapat koordinasi digelar sebagai wujud komitmen bersama pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong pengembangan pariwisata, terutama terkait upaya meningkatkan penerimaan devisa pariwisata.
Rapat Koordinasi ini diinisiasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Gubernur Bank Indonesia, dan dihadiri oleh Menteri Pariwisata, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Kepala Badan Pusat Statistik, pejabat kementerian/lembaga terkait, serta sejumlah kepala daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dari daerah destinasi pariwisata.
Rapat diawali dengan pembahasan monitoring dan evaluasi kinerja pariwisata dari berbagai inisiatif dan kebijakan yang telah dan sedang ditempuh Pemerintah, serta langkah-langkah yang akan ditempuh untuk penguatan kinerja sektor pariwisata ke depan.
Di lokasi yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Padnjaitan mengatakan digitalisasi akan lebih ditingkatkan untuk mendorong pariwisata.
"Digitalisasi akan lebih ditingkatkan, target 20 juta wisman bukan hal mustahil, angka konservatif, US$ 17,6 miliar saya kira optimis," ujar Luhut.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga yakin target tersebut bisa tercapai. Dengan begitu, kata dia, pariwisata akan menjadi penyumbang devisa terbesar. Di mana, saat ini penyumbang devisa terbesar dari sektor kelapa sawit.