Pariwisata Ditargetkan Sumbang Devisa USD 17,6 M

Senin, 18 Maret 2019 14:59 WIB

Sejumlah turis mancanegara menikmati pemandangan matahari terbit saat berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger, Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Jawa Timur, Kamis 8 November 2018. Kementerian Pariwisata menargetkan pada 2019 kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia akan menghasilkan devisa Rp.87 miliar. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pemerintah dan BI sepakat menargetkan penerimaan devisa pariwisata mencapai US$ 17,6 juta pada tahun ini.

Baca juga:
BI: Rupiah Dapat Terjaga dengan Tingkatkan Sektor Wisata

"Untuk wisatanya, 20 juta kunjungan wisman, wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, untuk mencapai jumlah itu, tadi dibahas sejumlah strategi," kata Perry usai Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia yang mengangkat tema Strategi Akselerasi Pencapaian Target Devisa Pariwisata di kantornya, Jakarta, Senin, 18 Maret 2019.

Rapat Koordinasi tersebut merupakan kelanjutan dari Rakorpusda yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 29 Agustus 2018. Rapat koordinasi digelar sebagai wujud komitmen bersama pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong pengembangan pariwisata, terutama terkait upaya meningkatkan penerimaan devisa pariwisata.

Rapat Koordinasi ini diinisiasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Gubernur Bank Indonesia, dan dihadiri oleh Menteri Pariwisata, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Kepala Badan Pusat Statistik, pejabat kementerian/lembaga terkait, serta sejumlah kepala daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dari daerah destinasi pariwisata.

Rapat diawali dengan pembahasan monitoring dan evaluasi kinerja pariwisata dari berbagai inisiatif dan kebijakan yang telah dan sedang ditempuh Pemerintah, serta langkah-langkah yang akan ditempuh untuk penguatan kinerja sektor pariwisata ke depan.

Di lokasi yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Padnjaitan mengatakan digitalisasi akan lebih ditingkatkan untuk mendorong pariwisata.

"Digitalisasi akan lebih ditingkatkan, target 20 juta wisman bukan hal mustahil, angka konservatif, US$ 17,6 miliar saya kira optimis," ujar Luhut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga yakin target tersebut bisa tercapai. Dengan begitu, kata dia, pariwisata akan menjadi penyumbang devisa terbesar. Di mana, saat ini penyumbang devisa terbesar dari sektor kelapa sawit.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya