Budi Waseso Resmikan 2 Gudang Baru Bulog di Jawa Tengah

Reporter

Antara

Selasa, 5 Maret 2019 17:40 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat melakukan konferensi pers terkait rapat koordinasi operasi pasar di gedung Bulog, Rabu, 19 September 2018. TEMPO/Kartika Anggraeni

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meresmikan dua gudang baru di Jawa Tengah, Senin, 4 Maret 2019. Dua gudang tersebut berada di komplek pergudangan Bumirejo, Kabupaten Pati, dan di komplek Pergudangan Klahang, Sokaraja, Kabupaten Banyumas.

Baca juga: Bos Bulog Budi Waseso Akui Sempat Ada Beras Kedaluwarsa di Gudang

"Kedua gudang baru ini juga telah mempertimbangkan aspek strategis dan ekonomis. Lokasi komplek gudang yang dekat dengan lahan persawahan petani serta akses jalan, membuatnya makin mudah dijangkau oleh masyarakat," kata Budi Waseso atau akrab melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2019.

Gudang Bulog di Bumirejo, Kabupaten Pati, merupakan perluasan dari gudang sebelumnya yang menempati area seluas 1,5 hektare, dengan total kapasitas kini mencapai 5.500 ton. Gudang sebelumnya berkapasitas 3.500 ton dan bangunan baru di sampingnya berkapasitas 2.000 ton.

Dalam area tersebut juga terdapat unit pengolahan, kantor gudang, laboratorium pemeriksaan kualitas, rumah dinas, musala, toilet umum, dan pos jaga. Dalam pembangunannya, gudang baru ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 4,9 miliar, dengan waktu pengerjaan selama 6 bulan.

Sementara gudang Bulog di Klahang, Sokaraja, Kabupaten Banyumas memiliki kapasitas 3.500 ton. Gudang dengan lebar 30 meter, panjang 54 meter, serta tinggi 7 meter tersebut diprioritaskan untuk menampung komoditas kedelai.

Buwas menjelaskan keberadaan gudang baru tersebut sejalan dengan komitmen Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Hal ini dipertegas dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada Perusahaan Umum (Perum) BULOG dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.

Menurutnya, penambahan gudang baru ini sangat penting untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi pangan. Hal tersebut sekaligus sebagai langkah antisipasi, mengingat kedua wilayah tersebut merupakan pusat produksi beras maupun kedelai terbesar diantara kabupaten yang berada di sekelilingnya.

"Gudang baru ini juga sejalan dengan komitmen, di mana untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan pada tingkat konsumen serta produsen, Perum Bulog harus dilengkapi dengan ketersediaan maupun pengembangan infrastruktur pascapanen, terutama padi, jagung dan kedelai," ungkapnya.

Kabupaten Pati merupakan pusat produksi beras paling luas dibanding kabupaten lain di wilayah eks Karesidenan Pati, yang meliputi Jepara, Kudus, Rembang, dan Blora. Begitu pula Kabupaten Banyumas menjadi salah satu sentra penyuplai kedelai terbesar di antara kabupaten lain di sekelilingnya.

"Saat musim panen berlangsung, gudang baru ini sudah dapat dimanfaatkan untuk menampung serapan pengadaan beras maupun kedelai secara maksimal," kata Buwas.

Khusus untuk pengadaan beras tahun ini, kata Budi Waseso, telah menetapkan target serapan sebanyak 1,8 juta ton di seluruh Indonesia. Dengan adanya gudang baru, setidaknya sudah ada antisipasi lokasi penampungan, sehingga serapan pengadaan setara beras secara maksimal dapat dilakukan.

ANTARA

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

16 jam lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

20 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

21 jam lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

9 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

10 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

11 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya