Soal Kantong Plastik Berbayar, LSM Minta Ada Aturan Jelas

Jumat, 1 Maret 2019 16:56 WIB

Ilustrasi kantong plastik. theoutline.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mulai Jumat 1 Maret 2019, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) telah memberlakukan program kantong plastik tidak gratis (KPTG) bagi para konsumen. Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Kawal Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Kawali) Puput TD Putra mengatakan langkah Aprindo tersebut belum cukup.

Baca : Pembatasan Kantong Plastik di Kabupaten Bogor Dimulai Bulan Agustus

"Kalo mau diterapkan kantong plastik berbayar saya melihatnya harus ada Peraturan Menteri atau Keputusan Menteri bersama. Baik dari Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Puput ketika dihubungi Tempo, Jumat 1 Maret 2019.

Sebelumnya, Aprindo mengumumkan bakal menginisiasi untuk menerapkan kantong plastik tidak gratis di seluruh ritel modern yang menjadi anggotanya. Inisiasi ini dikeluarkan untuk mendukung visi pemerintah dalam rangka mengurangi 30 persen sampah.

Selain itu, langkah itu ditempuh guna ikut terlibat dalam penanggulangan dampak negatif terhadap lingkungan akibat penggunaan plastik. Adapun, di Indonesia saat ini sebanyak 70 persen sampah merupakan sampah plastik.

Puput menuturkan pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebenarnya telah menginisiasi penerapan kantong plastik berbayar sejak 2015. Inisiasi tersebut kemudian diikuti dengan munculnya surat edaran dari Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3.

Advertising
Advertising

Keduanya, berisi mengenai Langkah Antisipasi Penerapan Kebijakan Kantong Plastik Bebayar Pada Usaha Ritel Modern dan Harga pada 17 Desember 2015 dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Bebayar Pada Usaha Ritel Modern pada 17 Februari 2016.

Namun, menurut mantan Direktur Wahana Lingkungan Jakarta ini, dari sisi aturan program kantong plastik tidak gratis (KPTG) belum memiliki aturan yang jelas. Meski sempat dibahas di Kementerian hingga kini aturan mengenai kantong plastik berbayar belum diterbitkan.

Selain itu, Puput menjelaskan bahwa kebijakan mengenai kantong plastik berbayar juga sudah pernah diujicobakan pada 2016. Namun gagal, dan berhenti pada 30 Semptember 2016. Setelah itu, kantong plastik pun digratiskan kembali.

"Jadi jika ada aturan yang jelas, program gagal seperti program plastik berbayar 2016 tidak akan terulang," kata Puput.

Puput berharap dengan adanya aturan yang jelas maka transparasi peruntukan pemanfaatan dana hasil penjualannya juga lebih baik. Selain itu, ia berharap cukai plastik juga bisa diterapkan khususnya untuk kantong plastik konvensional.

Berita terkait

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

7 hari lalu

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

8 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

8 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

9 hari lalu

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

10 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

10 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

11 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

11 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya