Meski Murah, Bisnis Logistik Via Laut Belum Diminati Pengusaha

Rabu, 27 Februari 2019 20:30 WIB

Aktivitas Kapal Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat di perairan Laut Jawa, 4 Januari 2018. Kargo ini merupakan pengiriman perdana dari PT. Pertamina Hulu Mahakam yg mengoperasikan blok Mahakam per 1 Januari 2018 lalu. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekpres, Pos dan Logistik (Asperindo) menilai pengangkutan barang logistik via laut belum menjadi alternatif untuk pengusaha. Meski cost lebih rendah dari angkutan udara, pengiriman jalur laut menguras waktu yang lebih lama.

Simak: Empat Perusahaan Logistik Bangkrut Akibat Tarif Kargo Udara Mahal

"Untuk sekarang, jalur laut belum menjadi pilihan yang memudahkan," ujar Wakil Ketua Asperindo Budi Prayanto saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu 27 Februari 2019.

Budi menyontohkan perbandingan pengiriman barang antara via angkutan via udara dan laut dari Jakarta ke Banjarmasin. Jika melalui udara dalam satu 24 jam barang sudah tiba di Banjarmasin, sedangkan jalur laut jika dikirim hari ini besok sore baru sampai dan baru bisa diantarkan lusa paginya, untuk keterlambatan satu hari tersebut masih bisa ditolerir.

Namun kata Budi jika dalam pengiriman tersebut terkadang memakan waktu yang lebih lama akibat antri bongkar barang hingga dua sampai tiga hari di pelabuhan.

Advertising
Advertising

Menurut Budi hal tersebut terjadi lantaran terbatasnya dermaga yang ada di beberapa pelabuhan di Indonesia. "Terkadang harus antri dengan kapal Pelni atau kapal yang membawa sembako dan sampai dua atau tiga hari barang kami baru bisa dibongkar," ujarnya.

Budi menyebutkan secara lokasi pembangunan pelabuhan yang digencarkan oleh pemerintah sudah bagus namun fasilitas pendukung pelabuhan belum cukup mengakomodasi konektifitas laut. Belum lagi, kata dia, regulasi yang tidak ramah.

Dia pun menyarankan agar ada dermaga khusus untuk logistik di setiap pelabuhan agar tidak ada lagi memakan waktu bongkar barang yang berhari-hari

Padahal kata Budi sekitar 50 persen perusahaan jasa pengiriman barang yang tergabung di Asperindo sudah beralih ke jalur laut akibat tarif kargo logistik angkutan udara yang mahal. "50 persen sudah beralih ke laut atau ke darat," ujarnya.

Budi menuturkan ada selisih cost cukup besar antara pengiriman via angkutan udara dengan laut. "Selisihnya lebih murah 100 persen karena dihitung per kubik kalau udara kan perkilo," katanya.

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

6 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

3 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

4 hari lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

6 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

10 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

11 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

12 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

13 hari lalu

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.

Baca Selengkapnya