Gelar Sengketa PT Kiani Kertas Diundur Setelah Pilpres. Kenapa?

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 27 Februari 2019 06:37 WIB

Pabrik PT Kertas Nusantara di Mangkajang Kampung Pesayan Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kalimantan Timur berencana menunda kembali pembahasan terkait penyelesaikan sengketa industrial tenaga kerja dan PT Kertas Nusantara, atau yang sebelumnya PT Kiani Kertas milik Prabowo Subianto.

Baca: Soal Lahan Prabowo di Kaltim, JK: Kebetulan, Saya yang Kasih Itu

Koordinator Dinas Tenaga Kerja Kaltim Pengawas Wilayah Utara Sab’an, mengatakan permasalahan industrial yang telah merumahkan 1.400 pekerja PT Kiani Kertas itu akan diundur pembahasan gelar perkara setelah Pemilu 2019. Padahal, awalnya pembahasan gelar perkara itu direncanakan Maret 2019.

“Pertemuannya sepertinya ditunda setelah Pemilu,” kata Sab’an saat dihubungi Selasa, 26 Februari 2019.

Menurut Sab’an permasalahan utama adalah karena PT Kertas Nusantara sejak April 2013 tidak beroperasi, merumahkan karyawan dan tidak memberikan gaji.

Berlarutnya kasus ini kata Sab’an memang telah membuat argometer kewajiban perusahaan semakin besar dan jumlah karyawan yang terdampak semakin banyak. Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut terkait alasan penundaan gelar perkara tersebut, Sab’an enggan menjawab.

Advertising
Advertising

Salah satu karyawan PT Kiani Kertas, Basri, juga menceritakan sudah tidak menerima gaji sejak pertengahan 2013. Adapun sejumlah upaya advokasi di tingkat lokal sampai tingkat pemerintah pusat sudah dilakukan sejak 2014 dan pertengahan 2018.

Berdasarkan dokumen, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI sudah merespon pihak KontraS dan karyawan Kertas Nusantara pada 23 Juli 2018.

Terkait rencana penundaan gelar perkara tersebut, Basri mengaku masih terus menunggu pemenuhan hak dia sebagai pekerja yang tidak menerima upah selama 5 tahun terakhir meski saat ini Serikat Pekerja Perkayuan dan Perhutanan Indonesia, PT Kertas Nusantara tidak lagi terorganisir dengan baik akibat kekosongan jabatan ketua.

“Kami sudah menyerahkan semua ke serikat pekerja, namun ketua sudah mundur beberapa bulan yang lalu, jadi saya cuma menunggu kabar saja selanjutnya bagaimana,” ungkap Basri.

Basri mengaku sudah bekerja di PT Kiani Kertas sejak 2010. Awal mula dia bergabung di perusahaan bekas Bob Hasan ini pada 2007, tepatnya di PT Kiani Lestari. Saat pembentukan Kiani Kertas, Basri masuk dalam 100 orang yang dipindahkan bergabung ke Kiani Kertas.

Koordinator Wilayah (Korwil) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Kalimantan Timur Ismed Surya mengatakan, dari sisi pekerja, konflik industrial PT Kertas Nusantara ini sudha berlarut terlalu lama. Ismed mengkhawatirkan, jika gelar perkara kembali ditunda, maka semakin tidak ada kejelasan terkait nasib karyawan.

“Ini sudah bertahun hampir 6 tahun. Kemudian juga ini tidak ada hubungannya antara penyelesaian hubungan industrial Kiani dengan Pemilu. Artinya, menurut saya tidak logis ketika pemerintah menunda ini,” papar Ismed ketika dihubungi Bisnis.

Menurut Ismed persoalan ini secara normatif harus segera diselesaikan karena sesuai UU Ketenagakerjaan, karyawan yang dirumahkan dan tidak menerima status pemutusan hubungan kerja (PHK) tetap menerima gaji selama izin perusahaan tetap beroperasi. Ismed menilai, permasalahan PT Kiani Kertas ini tidak bisa disalahgunakan sebagai isu lima tahunan, terlepas dari pemilik perusahaan adalah salah satu kandidat calon presiden.

BISNIS

Berita terkait

Gibran Ungkap Partai Pendukung Sudah Sodorkan Nama untuk Menteri: Keputusan di Tangan Pak Prabowo

12 menit lalu

Gibran Ungkap Partai Pendukung Sudah Sodorkan Nama untuk Menteri: Keputusan di Tangan Pak Prabowo

Gibran mengatakan partai-partai sudah menyodorkan nama-nama untuk posisi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

35 menit lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

1 jam lalu

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sikap Ganjar yang memilih berada di luar pemerintahan baru Prabowo-Gibran adalah cerminan sikap partainya.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pranowo memilih menjadi oposisi pemerintahan Prabowo guna menegakkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

3 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

11 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

13 jam lalu

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

15 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya