Sopir Grab Usir Penumpang, Pengamat: Jangan Bawa-bawa Politik

Reporter

Antara

Selasa, 26 Februari 2019 19:45 WIB

Logo Grab. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengomentari insiden sopir Grab yang mengusir penumpangnya. Ia mengatakan urusan pilihan politik hendaknya tak dibawa ke pelayanan transportasi publik.

Baca: Viral, Sopir Grab Usir Penumpang karena Beda Pilihan Capres

"Sangat disayangkan. Seharusnya urusan pilihan politik tak dibawa ke ranah pelayanan transportasi," kata Djoko ketika dimintai tanggapan di Jakarta, Senin, terkait dengan kejadian yang sempat viral di lini media sosial dalam dua hari terakhir.

Dalam kejadian itu mitra pengemudi GrabCar menurunkan penumpang beratribut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut tertentu. Ia juga menegaskan, aplikator pun harus bersikap netral dari politik.

Karena itu, dia pun setuju jika pengemudi harus mendapatkan sanksi tegas dari Grab karena telah melakukan kesalahan fatal menurunkan penumpang hanya karena perbedaan pilihan politik.

Sebelumnya, korban merupakan seorang wanita ini hendak menuju acara Alumni Orange Semanggi Atmajaya di Plasa Festival, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu,23 Februari 2019.

Advertising
Advertising

"Saya diusir dari Grab B1771 UZZ hanya karena saya mengenakan baju alumni orange Semanggi Atmajaya Jokowi-Amin," kata wanita yang namanya disamarkan dalam tangkapan gambar unggahan akun @iimiomwaka di Twitter, pada Minggu, 24 Februari 2019 siang.

Berdasar tulisan di tangkapan gambar tersebut, penumpang GrabCar yang merupakan alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) ini menceritakan bahwa sejak awal pengemudi melajukan mobil dengan lambat dan beberapa kali salah rute.

Kesal dengan situasi tersebut, apalagi dia harus buru-buru dan permintaannya lewat tol tak digubris pengemudi, akhirnya penumpang menyampaikan keluhan.

Akibatnya, pengemudi malah berbalik marah terhadap penumpangnya. Pengemudi juga sempat mengatakan bahwa dia tak akan jemput kalau saja tahu bahwa penumpangnya adalah pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01. Penumpang pun disuruh keluar dari mobil oleh pengemudi dan diturunkan di tengah jalan.

Akun @iimiomwaka mengunggah tangkapan gambar cerita ini akibat kesal dengan kejadian tersebut. "Astaga, kok driver @GrabID seperti ini? Nggak profesional, tidak bisa menghargai perbedaan, usir pendukung @jokowi," kata @iimiomwaka yang memiliki nama asli Iim Ibrahim tersebut dalam kicauannya di Twitter.

Kicauannya ini mendapat tanggapan 222 balasan, 789 retweet dan 480 like. Rata-rata tanggapan warganet atas unggahan cerita itu adalah ikut menyampaikan kekesalan mereka atas kelakuan sang pengemudi GrabCar.

Salah satunya adalah akun @elvira_widjaja yang mengingatkan jangan sampai kasus ini menimbulkan kericuhan bernuansa politik cuma karena perbuatan pengemudi GrabCar yang tak patut.

Dia juga menyampaikan agar Grab menunjukkan komitmen terhadap pelayanan dan keamanan konsumen serta tak terlibat dalam urusan politik Indonesia dengan cara bersikap tegas terkait kejadian tersebut.

Grab Indonesia pun melalui akunnya di @GrabID, Minggu, 24 Februari 2019 mengumumkan telah menonaktifkan mitra pengemudi yang bersangkutan dari platform mereka untuk dilakukan klarifikasi lebih lanjut dan pelatihan ulang agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

ANTARA I ARIYANI

Berita terkait

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

14 jam lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

3 hari lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

7 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

9 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

9 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

9 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

12 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

13 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya