Ignasius Jonan Soroti Sistem Kenaikan Pangkat ASN

Selasa, 26 Februari 2019 17:06 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengamati puncak Gunung Merapi di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat malam, 18 Januari 2019. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyoroti sistem kenaikan pangkat Aparatur Sipil Negara atau ASN yang berbasiskan pendidikan. "Kalau enggak sekolah, enggak naik pangkat, ini saya terus terang amat sangat tidak mengerti sampai saat ini, baik sebagai menteri maupun sebagai manusia," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019.

BACA: Cerita Ignasius Jonan Naikkan Gaji Kepala Stasiun Gambir

Menurut dia, kebijakan tersebut malah berdampak kemunduran bagi kualitas Kementerian atau Lembaga di Tanah Air. Contohnya saja sebuah Badan Layanan Umum di bawah kementeriannya, yaitu Lemigas. Pada tahun 1970-an, lembaga penelitian itu sudah memiliki kantor operasional di Paris, Prancis.

Kala itu, ladang produksi migas besar di Indonesia ditemukan bersama, antara Lemigas, Caltex, Asamera, dan lainnya. Namun, kiprah Lemigas semakin lama semakin menghilang. Jonan menduga mundurnya sepak terjang lembaga penelitian itu lantaran para pejabatnya sibuk bersekolah. "Karena sibuk sekolah, kalau enggak sekolah enggak naik pangkat."

Jonan berpendapat semestinya basis kenaikan pangkat bukanlah seberapa tinggi pendidikan sang pejabat, melainkan seberapa banyak karya yang dihasilkan seseorang dalam pekerjaannya. Sementara, untuk para koleganya yang berpendidikan tinggi dan bahkan dibiayai negara untuk bersekolah, ia berpesan bahwa yang terpenting adalah apa yang bisa diberikan kepada masyarakat.

Advertising
Advertising

BACA: Ignasius Jonan Tanggapi Cerita Sudirman Said Soal Freeport

Ia pun menceritakan kiprahnya saat mengepalai PT Kereta Api Indonesia (Persero) sejak 2009 hingga 2014 silam. Salah satunya adalah ketika ia mesti membenahi pelayanan dari perusahaan pelat merah itu.

Kala itu, Jonan dihadapkan dengan persoalan minimnya pegawai berpendidikan tinggi. Dari 24.600 pegawai KAI kala itu, 35 persennya hanya lulusan Sekolah Dasar. Selanjutnya, pemegang ijazah Sekolah Menengah Pertama berjumlah 20 persen.

"Direktur Personalia lapor bahwa pemegang ijazah sarjana hanya 86 orang termasuk saya," tuturnya. "Kalau di Kementerian Keuangan yang bukan sarjana hanya 5 persen, saya kebagian SD 35 persen dan SMP 20 persen, bisa bubar saya."

Namun ternyata dengan komposisi tersebut, Ignasius Jonan mengatakan PT KAI bisa berubah dan layanannya semakin membaik. Malahan, ia menyebut adanya kenaikan pendapatan pada perseroan sepanjang kepemimpinannya.

Berita terkait

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

10 jam lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

1 hari lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

3 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

4 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

4 hari lalu

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

Adapun jumlah ASN yang diperlukan untuk berada di IKN pada prioritas pertama sebanyak 11.916 orang.

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

5 hari lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

6 hari lalu

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Badan Kepegawaian Negara sedang melakukan verifikasi dan validasi rincian formasi ASN yang sudah ditetapkan berdasarkan usulan dari seluruh instansi pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

6 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

6 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya