Kemenperin Genjot Sektor Industri Manufaktur di Indonesia Timur

Minggu, 24 Februari 2019 21:00 WIB

Sektor manufaktur masih menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian nasional.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian bakal terus menggenjot pertumbuhan sektor industri manufaktur di Indonesia bagian timur. Untuk mengenjot pertumbuhan tersebut, Kementerian bakal fokus pada pengembangan kawasan industri baru di sektor manufaktur berbasis sumber daya alam.

BACA: Pemerintah Genjot Ekspor Produk Industri Dibanding Komoditas

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan upaya ini merupakan wujud konkret dari penerapan kebijakan hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah. "Kami memproyeksi akan terjadi peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas di luar Jawa sebesar 60 persen dibanding di Jawa," kata Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, 24 Februari 2019.

Airlangga menjelaskan di wilayah Indonesia timur, sepanjang 2015-2017 kawasan industri yang telah beroperasi berada di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya Morowali dan Palu. Di wilayah ini, klaster industri yang dikembangkan adalah berbasis olahan rotan dan agro.

BACA: 2019, Industri Batu Bara Fokus Efisiensi Biaya

Advertising
Advertising

Selain itu, adapula kawasan industri Bantaeng di Sulawesi Selatan dan kawasan industri Konawe di Sulawesi Tenggara. Untuk kawasan industri ini pemerintah memfokuskan pada industri berbasis pengolahan nikel. Adapun, semua kawasan industri tersebut, masuk dalam proyek strategis nasional atau PSN.

Sementara itu, kawasan industri yang sedang tahap konstruksi dan dikebut pembangunannya, yakni di Bitung, Sulawesi Utara. Ditarget selesai tahun ini, kawasan industri bakal jadi Kawasan Ekonomi Khusus. Nantinya, Bitung bakal difokuskan untuk pengembangan industri pengolahan perikanan dan kelapa beserta produk turunannya.

Airlangga juga menjelaskan, Kementerian juga tengah mendorong percepatan pembangunan kawasan industri Teluk Bintuni di Papua Barat. Langkah yang akan dilakukan melalui skema kerja sama Permerintah dan Badan Usaha atau KPBU.

“Kawasan industri Teluk Bintuni akan difokuskan untuk pengembangan industri petrokimia. Apalagi juga menjadi proyek strategis nasional,” tuturnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, wilayah Papua berpotensi dalam pengembangan industri turunan dari komoditas tambang. Sebab, di Papua yang memang banyak tersedia adalah komoditas mineral. Misalnya di Timika, yang basisnya adalah tambang copper. "Nanti kami cari untuk produk turunannya. Selain itu, di Papua Barat, ada potensi pabrik semen,” ungkap Airlangga.

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

3 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

9 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

16 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

16 hari lalu

Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

Pemerintah menginginkan perusahan-perusahaan teknologi dunia seperti Apple menjadikan Indonesia sebagai bagian supply chain.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

21 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

27 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya