Urai Macet Jabodebek, Adhi Karya Sebut Perlu 200 Km Jalur LRT

Jumat, 15 Februari 2019 18:22 WIB

Kereta light rail transit (LRT) melintas saat diuji coba di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa, 28 Agustus 2018. Saat uji coba, LRT melaju dengan kecepatan 25 kilometer per jam hingga 40 kilometer per jam dengan jarak tempuh 5,8 km dan secara keseluruhan prores pengerjaan sudah mencapai 87 persen. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Budi Harto mengatakan untuk mengurai kemacetan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi atau Jabodebek dibutuhkan pembangunan rel Light Rail Transit (LRT) sepanjang 200 kilometer.

Simak: Tiket LRT Jabodebek Rp 12.000, Pengamat: Sebaiknya Rp 10.000

"Idealnya memang dibutuhkan jalur rel sepanjang 200 kilometer terutama untuk mengurai kemacetan di Jabodebek," kata Budi Harto ditemui usai mengisi diskusi bertajuk diskusi "Mengulik LRT Jabodebek Lebih Dalam" di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Jumat 15 Februari 2019.

Kontraktor LRT Jabodebek, Adhi Karya menyatakan bahwa hingga 8 Februari 2019 progress pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 58,3 persen. Jika dirinci, untuk lintas Cawang-Cibubur tercatat mencapai 78,5 persen. Kemudian lintas kedua pada Cawang-Kuningan- Dukuh Atas yang telah mencapai 46, 1 persen. Yang terakhir, pada lintas Cawang-Bekasi Timur yang mencapai 52, 8 persen.

Sebelumnya, proyek LRT Jabodebek fase I sepanjang 44,5 kilometer itu dikabarkan bakal molor dari target. Proyek transportasi ini mulanya dijadwalkan sudah bisa dioperasikan secara komersial pada tahun 2019. Namun, kemudian rencana ini direvisi menjadi tahun 2021 pada bulan Maret.

Advertising
Advertising

Menurut Budi pembangunan rel sepanjang 200 kilometer tersebut dibutuhkan dengan mempertimbangkan perkembangan pesat wilayah DKI Jakarta. Selain itu, kebutuhkan rel tersebut juga didasarkan atas pesatnya perkembangan kota-kota penyangga DKI Jakarta. Terutama dengan melihat, mobilitas orang dengan menggunakan transportasi pribadi yang semakin meningkat.

Kendati demikian, kada Budi, dari target itu Adhi Karya baru mampu membangun fase I yang mencapai 44,5 kilometer. Perusahaan pelat merah ini menargetkan bakal membangun LRT sepanjang 82 kilometer.

Budi juga menuturkan, kebutuhan akan transportasi massal seperti LRT ini juga mendesak. Sebab, jika tak segera dibangun kerugian akibat kemacetan dan bertambahnya subsidi BBM akan terus meningkat setiap tahunya.

"Jika terus menggunakan kendaraan pribadi kerugian pembakaran BBM selama kemacetan sepanjang tahun bisa mencapai Rp30 triliun. Padahal jika berinvestasi pada LRT hanya sekitar Rp 27 triliun, dengan total angkutan 500 ribu per hari,” katanya.

Adapun, Budi juga mengatakan dirinya memahami bahwa proses investasi pada LRT tidak mudah. Sebab, memerlukan banyak kajian yang harus dipertimbangkan dan juga desain yang menyesuaikan perkembangan wilayah.

Berita terkait

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

2 hari lalu

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

Penambahan perjalanan bakal membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 336 perjalanan setiap harinya

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

5 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

6 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

9 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

11 hari lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

14 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

20 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali Beroperasi saat Libur Lebaran, LRT Jabodebek Catat 255 Ribu Pengguna

21 hari lalu

Pertama Kali Beroperasi saat Libur Lebaran, LRT Jabodebek Catat 255 Ribu Pengguna

Pengguna LRT Jabodebek meningkat setelah hari H Lebaran.

Baca Selengkapnya

Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

22 hari lalu

Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

22 hari lalu

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya